One Day One Juz Baik, Namun Jangan Jadikan Target Utama



قراءة القرآن: 
غالبا نجد سؤالا ملحّا على القلب :
متى أنتهي؟
كم صفحة بقيت على الجزء؟ 
كم صفحة باقية على السورة؟ 
ينظر الله إليك وأنت تقرأ كلامه 
وأنت متملل منه ..


لو أعطاني أحد من الخلق ورقة له وأقرأها بسرعة
وأريد أن أنتهي، 
يشعر هذا المخلوق أني تمللت منه،
والله مطّلع على القلوب،
ينظر إليك وأنت مهتم أن تنتهي وتخلص❗
فهل هذا هَم حقيقي؟ 
هل هذا هَم يُؤجر عليه العبد؟


ومن أجل ذلك ننصح في هذه المسألة:
أن لا تجعلها بختم الصفحات ولا الأجزاء، إنما بالأوقات


يعني :
أعط لنفسك في اليوم ساعة مثلا قبل الفجر وساعة بعد الظهر وساعة بعد التراويح،
قسّم كما تشاء، المهم أعط نفسك وقتا وليس عدد صفحات
أو أجزاء لكي لا يطّلع الله على قلبك وأهم شيء عندك أن تنتهي .

هذا في حق المخلوق عيْب فكيف في حق الخالق سبحانه وتعالى وهو مطّلع على قلوبنا 


(Saat) kita membaca Alquran, biasanya kita akan dapati pertanyaan yang tertuju pada hati:
"Kapan selesai?"
"Berapa halaman lagi selesai 1 juz?"
"Berapa halaman lagi selesai 1 surat?"


Allah melihatmu sedang membaca kalam-Nya, sementara engkau bosan dengan kalam itu. Sekiranya ada seseorang memberiku tulisannya di selembar kertas dan aku membacanya dengan cepat dan aku ingin segera selesai (membacanya), orang itu merasa bahwa aku bosan (nggak suka) dengan bacaan itu.

Dan Allah Maha Melihat pada hati-hati (kita). Dia melihat mu sedangkan engkau perhatian pada '(kapan) selesai (baca Alquran)!


Apakah ini keinginan yang sesungguhnya? Apakah dengan keinginan seperti ini seorang hamba dapat pahala? Untuk masalah ini saya ingin mengingatkan (diri sendiri dan semuanya):

Janganlah menjadikan halaman atau juz' (sebagai target). Tapi, jadikan waktu (sebagai target).


Maksudnya ialah:
Siapkan untuk dirimu dalam satu hari misalnya satu jam sebelum fajar, satu jam bakda Dhuhur, dan satu jam setelah salat tarawih.

Siapkan dan bagilah (waktu) sesukamu (tidak harus seperti contoh itu). Yang penting, berilah dirimu waktu, bukan jumlah halaman atau juz. Agar Allah tidak melihat hatimu yang hanya menjadikan 'selesai baca' sebagai target utamanya.

Sikap seperti ini (bosan dan cepat selesai), bila terkait dengan sesama dianggap aib, bagaimana kalau terkait dengan hak Sang Pencipta yang Maha Melihat hati-hati kita?
Renungkanlah wahai saudaraku...

Artikel Terkait

Berharap selalu dalam lindungan Allah SWT agar hidup tetap tenang dan selalu berusaha untuk Menjalankan segala perintahNya dan Menjauhi semua laranganNya.

Bijaklah dalam berkomentar.
EmoticonEmoticon