"Sudah shalat ashar?" Tanya Suami.
"Belum." Jawab istrinya pendek.
Suami bertanya lagi : "Kok belum shalat, mengapa?" ketus istrinya menjawab: "Aku baru saja pulang, capek sekali dan aku tadi ketiduran."
Suaminya menimpali: "Baiklah... bangun dan shalatlah ashar dan maghrib sekaligus, sebentar lagi sudah mau masuk waktu isya."
Pada keesokan harinya suami pergi untuk tugas ke luar kota. Seperti biasa seharusnya si suami menelpon istrinya bila telah tiba dengan selamat di tempat kerjanya.
Si istri menunggu berjam-jam telepon dari suaminya namun si suami tak juga menghubunginya.
Pemberitahuan dengan SMS singkat pun tidak ada. Istripun mulai cemas, karena ini bukan kebiasaan suaminya. Ia berpraduga macam-macam dan amat khawatir dengan keselamatan sang suami. Berkali-kali ia mencoba menghubungi HP suaminya, terhubung namun tidak diangkat.
Setelah beberapa jam akhirnya si suami mengangkat HP nya.
Dengan terbata-bata si istri bertanya : "Suamiku, apakah engkau telah tiba dengan selamat ?"
"Ya, alhamdulillah.'' Jawab suami singkat.
"Kapan sampainya?" Si istri bertanya lagi. Dengan cuek si suami menjawab : "Aku sampai kira-kira 4 jam yang lalu."
Dengan nada marah si istri berkata lagi : "Sudah 4 jam yang lalu dan tidak menghubungi aku?"
Kemudian masih dengan nada malas si suami menjawab : "Aku merasa capek sekali dan aku ketiduran sebentar."
Si istri menimpali : "Berapa menit sih kalau harus menelponku? Cuma sebentar masa nggak bisa? Apa nggak kedengaran bunyi HP mu waktu tadi aku menghubungi berkali-kali?"
"Ya... aku dengar." Jawab suami.
Dengan suara sedih si istri berkata: "Kok gitu sih? Apa sudah nggak sayang padaku lagi?" Si suami menimpali : "Aku amat sayang padamu... tapi kemarin mengapa engkau tidak menyahuti seruan azan ashar dan bersegera shalat, bukankah shalat itu hanya sebentar, bagaimana nanti kalau aku ditanya Allah SWT, tentang perbuatanmu itu. Apakah engkau sudah tidak sayang padaku?"
Di ujung HP sambil terisak si istri berkata : "Engkau benar suamiku... Aku mohon maaf... Aku berjanji untuk tidak mengulanginya lagi."
Sejak saat itu si istri tidak pernah lagi mengakhirkan shalat bila telah tiba waktunya.
Sungguh... orang yang benar-benar mencintaimu adalah orang mendorongmu ke depan untuk berjalan bersama di jalannya Allah, ia akan terus menyokongmu agar engkau tidak berpaling ataupun mundur ke belakang.
Semoga bemanfaat.
2 komentar
izin share, Kang..
Monggo kang,,
Bijaklah dalam berkomentar.
EmoticonEmoticon