Antarkan Ibu dan Anaknya Mencari Suami, Netizen Ini Banjir Pujian

Sebuah postingan di Facebook tanggal 16 Januari 2016 lalu menjadi viral. Update status oleh salah satu akun yang bernama Wiwid Ragil Mobil Pengantin membuat para netizen banyak yang membagikan kirimannya tersebut.
Banyak juga komentar-komentar yang mengapresiasinya.

Akun Ika Suryaningsih Ajhaa mengatakan: "salut dengan mas Wiwid Ragil Mobil Pengantin, semoga menjadi BERKAH untuk Keluarga Mas Wiwid yang sudah membantu Ibu dan Anak itu. Amiin."

Setiawan MeiMei berucap: Barokallah.... Semoga Alloh mengganti yg sdh dikeluarkan berkali-kali lipat ya mas Wiwid Ragil Mobil Pengantin dan buat ibu yg ditolong, semoga pagi ini sdh ketemu dg suaminya,dan lekas sehat pula, begitu juga dengan anak laki2nya semoga Alloh memberinya kesehatan, rejeki yg baik, agar bisa senantiasa mjd sinar utk ibunya dan lingk.sekitar. Amin YRA

Gavinda Jaya mengatakan: Subhanallah, Byk org didunia ini yg sbnarnya sanggup mlkukan hal yg sama, Namun sdkit dr mreka yg bnar2 bs mlakukan hal kabaikan trsebut,
Smga Allah mmbalas kbaikan hati mas Wiwid Ragil Mobil Pengantin dan diberikan rizki yg berlimpah, Amiin, Ijin share gih mas buat inspirasi rekan2 semua,

Kisah Wiwid memang patut kita apresiasi. Jiwa sosial sesama manusianya sungguh sangat patut kita tiru. Seperti apa kisah beliau, silakan simak tulisannya di bawah ini.


Sahabatku semua... Hari ini 1 lagi pelajaran yang sangat BERARTI dan MULIA...
Hari ini terakhir aku antar pejabat-pejabat dari Hotel Grand Candi ke Bandara dengan mobil Camry kebangaanku. Begitu aku selasai antar beliau-beliau, aku pamit dan mengucapkan berjuta terimakasih, yang penting aku tulus menjalankan tugas sebagai seorang Supir. Karena ke 4 Camry sudah pada selesai aku dapat giliran terakhir. Begitu aku turunkan bagasi Ajudan Bapak Biayanto memberiku amplop setelah selesai aku pamit.

Dalam perjalanan pulang sempat aku buka amplopnya, ternyata isinya 100 ribuan ada lima lembar (500rb). Dalam hati aku berucap, “Terimakasih ya Allah rejeki bonus untukku diluar pembayaran mobil.”

Setelah lampu merah Kalibanteng aku tancap gas lewat jalan Siliwang (Jl. Jend Sudirman) pas di pojok jalan sebelum dealer Suzuki, aku melihat seorang anak laki-laki dewasa bersama seorang ibunya. Kulihat Ibunya waktu itu sedang di gendong. Dari kejauhan aku berhenti, lalu aku lihatin dari kaca spion, aku coba perhatikan teryata si ibu gak bisa jalan jadi harus di gendong. Tanpa pikir panjang aku lalu memundurkan mobil mendekati kedua orang tersebut. Kemudain aku ambilkan minuman. Aku hampiri mereka sambil bertanya. “Mas.. mau kemana sama ibu? Ibu sakit ya..?” Ibu itu memandangku dengan tatapan mata yang kosong sambil minta digendong putranya. Dari situ aku mulai menangis. Melihat kondisi yang sangat memprihatinkan ini aku tak kuasa menahan tangis, tapi aku tetap tegar untuk menolong mereka. “Ibu mau kemana? Saya antar ya...?” Kembali kutanyakan.
“Mau menyebrang.” Kata anak laki2nya. “Yaudah saya antar naik mobil saja ya.”
Kemudian aku papah ibu tersebut ke mobil yagn menurut orang mewah, tapi bagiku ini hanya sarana untuk bisa berbagi kepada siapapun. Aku tidak peduli itu orang punya, miskin, bau, bahkan gelandangan. Kalau kita bisa menolong dan berbuat baik itulah kebahagiaanku. Lalu aku tanya, “Ibu dari mana sama mas?” Dan mau kemana?”
Ibu itu menjawab pelan, “Saya dari Pekalongan mas, mau cari suami saya yang jual kursi di sekitar museum. Udah lama gak pulang.”
Saya bertanya kembali ke anaknya, “Kan kondisi ibu lg sakit mas?” Lalu anak itu menjawab. “Ibu yang  minta pak.

Ternyata setelah aku tanya ibu itu sakit STROKE. Aku semakin kasihan dan tidak tega. “Yaudah sekarang ibu mau cari bapak di mana, saya antarkan.”
Akhirnya kami bertiga keliling jalan pamularsih sekitar museum. Hampir muter 3× tapi tetap gak ketemu. Lalu mas itu bilang, “Udah kita turun di sini saja Pak.” katnya kalau sore/minggu pagi bapaknya jualan di sekitar pamularsih samping sama kesatrian. Karena mereka meminta akhirnya aku parkir cari tempat yang adem untuk mereka berteduh mununggu. Tepatnya di depan PDAM jalan Wr. Supratman. Aku terharu dengan anak laki-laki tersebut yang begitu sabar dan sayang dengan ibunya.
“Cepat sehat ya Bu.” Dan aku bilang sama anak laki-lakinya, “Jaga ibu ya mas, rawat dia dengan baik.” Sambil sy NANGIS. Aku tdk peduli disekitar situ banyak orang. Tapi aku masih sempat untuk memfotonya, dengan harapan bahwa ceritaku ini memang bukan bual semata.

Setelah ku antar duduk, aku pamit. “Sudah ya Bu, semoga ketemu dengan Bapak.” Ucapku. Ibu melihatku lagi dengan mata yang berkaca kaca. “Ya mas terimakasih, semoga Allah membalas kebaikan mas.” Jawabnya. Kemudian kuserahkan amplop lembaran rupiah yang di kasih dari bapak pejabat yang dari Jakarta tanpa aku kurangi selembarpun, karena aku berfikir, bonus ini bukan hakku.

Ibu itu lalu menarik tanganku, seakan ingin memelukku. Tanpa pikir panjang aku peluk ibu itu sambil aku nangis lagi. Udah ya Bu, semoga Allah memberikan kesehatan untuk ibu. Lalu aku lepas pelukanku. Lantas kupeluk anaknya sembari berbisik, “JAGA IBU YA MAS...”.  Mas itu bilang, “Makasiiiih ya pak.”

Lalu aku melangkah ke mobil dengan kaki yang sangat berat. Aku ucapkan Assalammualliakum... mereka menjawab dengan salam juga. Begitu masuk mobil aku masih nangis. dari pada gak tega aku langsung tancap gas dan mencurahkan pengalamanku ini dengan tetesan air mata.

Hanya 1 hikmah yang bisa aku ambil.
“Kesetiaan, kehormatan kita untuk IBU KITA. Sayangi dan cintai ibu kita seperti anak yang ada dalam foto. Ini aku sangat salut kalau ada anak laki-laki yang berjiwa besar seperti anak ini. Maaf ya..aku upload semua ini bukan untuk pamer atau ria, tapi aku dengan tulus, setulus-tulusnya agar kita selalu peduli dengan sesama dan membantu tanpa kenal pamrih. Karena harta, mobil, rumah itu hanya titipan. Jangan pernah marah kalau ada pengemis gembel yang bau masuk ke rumah kita saat minta-minta, bantulah dia, berikan tumpangan meskipun kita naik Alphard, Mercy atau Camry. Jangan pernah menganggap barang itu mewah, itu hanya gerobak, dan rumah hanya gubuk, hanya cara sisi kita memandang jadi semua dianggap mewah.
Sekali lagi sobat, Rendah Hatilah! Selalu bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada siapapun jangan pernah membedakan! Baik bicara langsung lewat BBM, WA, FB, dll. Selalu buka dengan salam dan tutup dengan terimakasih.

Semoga posting saya ini bisa di ambil hikmahnya dan menginspirasi untuk kita semua agar selalu berbuat baik kepada yang membutuhkan tanpa membeda bedakan. Salam hangat Wiwid Ragil...Suwun...
  
 

Masya Allah. Semoga kisah Wiwid bisa menjadi inspirasi kita ya gais. Silakan bagikan dan semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Berharap selalu dalam lindungan Allah SWT agar hidup tetap tenang dan selalu berusaha untuk Menjalankan segala perintahNya dan Menjauhi semua laranganNya.

Bijaklah dalam berkomentar.
EmoticonEmoticon