[Renungan] Bagaimana Hatimu?

Bagaimana Hatimu?

Oleh Herry Nurdi
via mutiarapublic.com
Dalam diri manusia itu terhimpun empat sifat yang terus menerus mengelilinginya. Dan selalu terus menerus ingin saling mengalahkan, yaitu:

  1. Buas
  2. Serakah
  3. Setan
  4. Rabbaniyah
Tapi jika seorang manusia mampu menundukkan sikap-sikap buas dan serakah, atau memanfaatkannya pada tahap seimbang dan positif, maka dia akan mendapatkan sifat-sifat mulia:

  1. Menjaga kesucian diri
  2. Qanaah
  3. Ketenangan
  4. Zuhud
  5. Sabar
  6. Berani
  7. Disiplin
  8. Teguh
  9. Terhormat
Hati yang paling disukai Allah adalah hati yang paling lembut, hati yang paling jernih dan hati yang paling kokoh. Hati yang kokoh di atas agamanya. Hati yang jernih keyakinannya. Dan hati yang paling lembut pada saudaranya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

Kesemuanya didapatkan melalui dua pintu besar yang bisa menjadi rezeki dan pelajaran bagi manusia. Pintu pertama bernama ilmu pengetahuan. Pintu kedua bernama pengalaman.

Ilmu pengetahuan bisa didapatkan dengan cara perenungan, dan ilham. Dari dua cara ini, cara yang kedua sangat tidak terbatas luasnya, karena dia datang dari Allah.

Sementara pengalaman melalui proses kejadian, baik yang dialami maupun hasil observasi.

Hati mampu dan bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan menarik pelajaran dari pengalaman, jika memiliki sekurang-kurangnya tidak mengalami empat hal:

  • Rusak tidak berfungsi
  • Kotor tertutupi sampah
  • Tertutup dan terhalang
  • Terbalik tidak memberikan cerminan
  • Tidak mengenal arah
Rasulullah pernah ditanya tentang siapakah orang yang paling baik?

"Setiap mukmin yang hatinya makhmum," jawab Rasulullah. Hati yang makhmum adalah hati yang didalamnya tidak ada tipudaya, pengkhianatan, iri dan ketidakadilan. Hati yang bersih dan penuh takwa.

"Sungguh beruntung orang-orang yang mensucikan hatinya." (QS 91:9)

Berdzikir adalah usaha untuk menutup pintu-pintu agar setan tak mampu memasuki hati. Beramal shalih juga menyinari dan melapangkan hati dan dada. Memberikan cahaya dan menjaga kemuliaannya.

Berdekat-dekat dengan Al Quran, memberikan nutrisi paling besar yang dibutuhkan hati kita. Membaca dan mempelajarinya. Menarik hikmah dan mengetahui hakikatnya. Melalui lisan dan ilmu orang-orang shalih yang mengajarkan kepada kita.

Jangan beri kesempatan setan mendekat, apalagi membuka pintu-pintu yang bisa dimasukinya untuk menuju hati kita. Tutupi rapat-rapat pintu nafsu dan amarah, karena ini pintu yang sering digunakannya.

Tutupi juga pintu kekenyangan, meski dari makanan yang baik dan halal, sebab setan selalu mencari celah dan kesempatan. Sebab kekenyangan mengantarkan kita pada tahap lain, yaitu kemalasan dan berat melakukan banyak hal. Kekenyangan telah kita ketahui menjadi penyebab kita malas mendirikan shalat, malas membaca al Quran, malas berdzikir dan istighfar. Dan ketika itu terjadi, pintu-pintu lain akan terbuka lebar dengan mudahnya.

Jaga juga pintu kemewahan hidup, dalam pakaian, tempat tinggal, tunggangan, perhiasan dan segala bentuk lainnya. Sebab pintu lain yang agak digunakan setan adalah pujian dan tepuk tangan. Dinar, dirham, dolar dan rupiah, terbukti telah menjadi pintu tol bagi setan untuk menawan hati manusia.

Setan akan bekerja sangat keras membuka dan menyisipkan keburukan dalam hati manusia dengan menghembuskan perselisihan dan pertengkaran. Setan akan berusaha memalingkan kita dari usaha mencari dan memperbaiki aib diri. Kita akan dibuat mencari dan menguliti aib saudara sendiri. Tentang pribadinya, tentang keluarganya, tentang amalnya, tentang mazhabnya, tentang agamanya, tentang semuanya.

Maka pupuklah sifat pengasih dalam hati kita. Jika hati penuh kasih, maka mata akan memandangan dengan penuh welas asih. Jika hati penuh kebencian, maka mata akan memandan dan mencari dengan pisau keburukan. Jika hati penuh kelembutan, maka mata akan memandang dengan penuh kehalusan. Tapi jika hati penuh kekerasan, maka mata akan memandan dan melihat penuh dengan kedengkian.

Selamat berjuang para sahabat yang mulai. Pasti tidak akan mudah, tapi juga pasti akan berakhir mulia!

Artikel Terkait

Berharap selalu dalam lindungan Allah SWT agar hidup tetap tenang dan selalu berusaha untuk Menjalankan segala perintahNya dan Menjauhi semua laranganNya.

Bijaklah dalam berkomentar.
EmoticonEmoticon