Bagaimana Hatimu?
Dalam diri manusia itu terhimpun empat sifat yang terus menerus mengelilinginya.
Dan selalu terus menerus ingin saling mengalahkan, yaitu:
- Buas
- Serakah
- Setan
- Rabbaniyah
Tapi jika seorang manusia mampu menundukkan sikap-sikap buas dan serakah,
atau memanfaatkannya pada tahap seimbang dan positif, maka dia akan mendapatkan
sifat-sifat mulia:
- Menjaga kesucian diri
- Qanaah
- Ketenangan
- Zuhud
- Sabar
- Berani
- Disiplin
- Teguh
- Terhormat
Hati yang paling disukai Allah adalah hati yang paling lembut, hati yang
paling jernih dan hati yang paling kokoh. Hati yang kokoh di atas agamanya.
Hati yang jernih keyakinannya. Dan hati yang paling lembut pada saudaranya.
(Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
Kesemuanya didapatkan melalui dua pintu besar yang bisa menjadi rezeki dan
pelajaran bagi manusia. Pintu pertama bernama ilmu pengetahuan. Pintu kedua
bernama pengalaman.
Ilmu pengetahuan bisa didapatkan dengan cara perenungan, dan ilham. Dari
dua cara ini, cara yang kedua sangat tidak terbatas luasnya, karena dia datang
dari Allah.
Sementara pengalaman melalui proses kejadian, baik yang dialami maupun
hasil observasi.
Hati mampu dan bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan menarik pelajaran dari
pengalaman, jika memiliki sekurang-kurangnya tidak mengalami empat hal:
- Rusak tidak berfungsi
- Kotor tertutupi sampah
- Tertutup dan terhalang
- Terbalik tidak memberikan cerminan
- Tidak mengenal arah
Rasulullah pernah ditanya tentang siapakah orang yang paling baik?
"Setiap mukmin yang hatinya makhmum," jawab Rasulullah. Hati yang
makhmum adalah hati yang didalamnya tidak ada tipudaya, pengkhianatan, iri dan
ketidakadilan. Hati yang bersih dan penuh takwa.
"Sungguh beruntung orang-orang yang mensucikan hatinya." (QS
91:9)
Berdzikir adalah usaha untuk menutup pintu-pintu agar setan tak mampu
memasuki hati. Beramal shalih juga menyinari dan melapangkan hati dan dada.
Memberikan cahaya dan menjaga kemuliaannya.
Berdekat-dekat dengan Al Quran, memberikan nutrisi paling besar yang
dibutuhkan hati kita. Membaca dan mempelajarinya. Menarik hikmah dan mengetahui
hakikatnya. Melalui lisan dan ilmu orang-orang shalih yang mengajarkan kepada
kita.
Jangan beri kesempatan setan mendekat, apalagi membuka pintu-pintu yang
bisa dimasukinya untuk menuju hati kita. Tutupi rapat-rapat pintu nafsu dan
amarah, karena ini pintu yang sering digunakannya.
Tutupi juga pintu kekenyangan, meski dari makanan yang baik dan halal,
sebab setan selalu mencari celah dan kesempatan. Sebab kekenyangan mengantarkan
kita pada tahap lain, yaitu kemalasan dan berat melakukan banyak hal.
Kekenyangan telah kita ketahui menjadi penyebab kita malas mendirikan shalat,
malas membaca al Quran, malas berdzikir dan istighfar. Dan ketika itu terjadi,
pintu-pintu lain akan terbuka lebar dengan mudahnya.
Jaga juga pintu kemewahan hidup, dalam pakaian, tempat tinggal, tunggangan,
perhiasan dan segala bentuk lainnya. Sebab pintu lain yang agak digunakan setan
adalah pujian dan tepuk tangan. Dinar, dirham, dolar dan rupiah, terbukti telah
menjadi pintu tol bagi setan untuk menawan hati manusia.
Setan akan bekerja sangat keras membuka dan menyisipkan keburukan dalam
hati manusia dengan menghembuskan perselisihan dan pertengkaran. Setan akan
berusaha memalingkan kita dari usaha mencari dan memperbaiki aib diri. Kita
akan dibuat mencari dan menguliti aib saudara sendiri. Tentang pribadinya,
tentang keluarganya, tentang amalnya, tentang mazhabnya, tentang agamanya,
tentang semuanya.
Maka pupuklah sifat pengasih dalam hati kita. Jika hati penuh kasih, maka
mata akan memandangan dengan penuh welas asih. Jika hati penuh kebencian, maka
mata akan memandan dan mencari dengan pisau keburukan. Jika hati penuh
kelembutan, maka mata akan memandang dengan penuh kehalusan. Tapi jika hati
penuh kekerasan, maka mata akan memandan dan melihat penuh dengan kedengkian.
Selamat berjuang para sahabat yang mulai. Pasti tidak akan mudah, tapi juga
pasti akan berakhir mulia!
Bijaklah dalam berkomentar.
EmoticonEmoticon