Showing posts with label Hadits. Show all posts
Showing posts with label Hadits. Show all posts

Kenapa Terkadang Ingat Sesuatu Ketika Solat? Begini Penjelasannya

Kenapa Terkadang Ingat Sesuatu Ketika Solat

Suatu ketika dalam sebuah perbincangan, tercetus satu kenyataan. "Kalau lupa sesuatu, kamu solat saja! Nanti pasti ingat kembali. "

Memang ada beberapa orang yang teringat kembali terhadap kejadian-kejadian yang telah terlupa, justru ketika mereka sedang melakukan solat.

Ingat belum bayar hutang kepada si ibu anu, ingat ansuran periuk hingga ingat mantan si doi yang baru saja diperistri orang. Dan pelbagai ingatan demi ingatan lain, yang muncul justru ketika solat. Lalu kenapa ketika sedang solat kita seringkali teringat sesuatu hal?

Suatu ketika, imam abu Hanifah memberikan fatwa kepada orang yang lupa di mana ia menyembunyikan hartanya.

Abu Hanifah memberikan kesimpulan untuk menjawab orang yang bertanya kepada beliau, bahawa dirinya telah menanam hartanya. Sementara dia lupa, di mana dia menanam hartanya. Abu Hanifah menasihatkan agar orang ini solat dan berusaha untuk khusyuk, dan tidak memikirkan dunia apapun. Orang inipun mengikuti nasihatnya Abu Hanifah, dan dia ingat tempat dia menanam hartanya seketika itu juga. (Tanwir al-Hawalik, hlm. 69).

Dengan melakukan solat, harta yang lupa disembunyikan di mana, seketika teringat kembali. Tapi ternyata ingatan yang kembali itu merupakan usaha syaitan untuk mencederakan solat kita.

Syaitan mengingatkan ingatan yang terlupa ketika kita solat. Khanzab adalah syaitan pakar pengganggu solat.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,

Ketika azan dikumandangkan, setan menjauh sambil terkentut-kentut, sehingga tidak mendengar azan. Setelah azan selesai, dia datang lagi. Ketika iqamat dikumandangkan, dia pergi. Setelah selesai iqamat, dia balik lagi, lalu membisikkan dalam hati orang yang solat: ingat A, ingat B, mengingatkan sesuatu yang tidak terlintas dalam ingatan. Hingga dia lupa berapa jumlah rakaat yang dia kerjakan. (HR. Ahmad 8361, Bukhari 608, Muslim 885 dan yang lain).

Ketika kita sedang solat, dan teringat akan hal duniawi. Ketahuilah bahawa syaitan tengah memperdaya kita agar solat kita kosong, hampa makna dan rosak kualitinya.

Utsman bin Affan pernah bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, setan telah mengganggu shalat dan bacaanku." Beliau bersabda, "Itulah syaitan yang disebut dengan 'Khanzab', jika engkau merasakan kehadirannya maka bacalah ta'awudz kepada Allah dan meludah kecillah ke arah kiri tiga kali. "(HR. Ahmad).

Jadi, ketika anda mengingat sesuatu perkara selain urusan perihal solat, ketahuilah bahawa Khanzab tengah menggoda.

"Kerana Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) "(Qs.Al A'raf: 16-17).

Wallahu a'lam.

Begini 9 Tipu Daya Dajjal yang Perlu Kamu Ketahui


Beberapa tanda akhir zaman salah satunya adalah kemunculan Dajjal. Dajjal merupakan fitnah terdahsyat dalam sejarah umat manusia. Bagaimana tidak? Jika dengan dukun-dukun dan tukang sulap saja manusia sangat terkagum kagum, dengan kyai yang sedikit mempunyai karomah saja manusia bersedia taat dan mengabdi, maka bagaimana lagi dengan Dajjal yang mempunyai kesaktian luar biasa seperti Tuhan. Maka jauh-jauh hari Rasulullah SAW telah memberi himbauan kepada kita agar jangan terkejut dan tertipu dengan kesaktian Dajjal antara lain:


1. Dapat Membawa Air dan Api

Dari Uqbah bin Amr berkata pada Hudzaifah tidakkah anda ceritakan kepada kami apa yang anda dengar dari Rasulullah SAW. Judzaifah berkata, "Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Jika keluar Dajjal membawa air dan api, adapun yang dilihat orang-orang itu api maka sesungguhnya itulah air yang sejuk. Sedangkan yang dilihat oleh orang-orang itu air yang sejuk, maka itulah api yang membakar. Maka barangsiapa mendapatinya hendaklah masuk pada yang dilihatnya berupa api sebab sebenarnya itu adalah air tawar yang dingin, "(HR. Bukhari Muslim dalam Alu'lu wal Marjan II No. 1856).

2. Menyembuhkan Buta, Penyakit Belang dan Sopak

"Dia (Dajjal) mampu menyembuhkan kebutaan, dan penyakit belang-belang," (HR. Muslim).

3. Mengaku Nabi Lalu Mengaku Tuhan

Kemudian ia (Dajjal) berkata setelah itu, "Sesungguhnya aku seorang nabi!" Lalu bergetarlah semua yang berakal dan mereka pun pergi meninggalkannya. Lalu ia tinggal selepas itu dan berkata, "Aku adalah Allah!" Maka matanya menjadi tertutup, telinganya terpotong dan tertulis di antara kedua matanya kafir, yang terbaca oleh segenap mukmin yang mampu menulis dan yang tidak mampu menulis, "(HR. Muslim).

Dari Abu Umamah Al Bahili Rasulullah SAW bersabda, "Di awal kemunculannya, ia berkata: 'Aku adalah Nabi. Padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata:' Aku adalah Rabb kalian, 'padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati. "(HR Ibnu Majjah. II / 512-516)


4. Menurunkan Hujan

"Bersama-sama Dajjal Allah akan mengutus syaitan-syaitan yang mengajak berbicara pada manusia. Ia membawa fitnah besar dengan memerintahkan langit untuk menurunkan hujan. Hujanpun turun dalam penglihatan manusia. Ia membunuh dan kemudian menghidupkan kembali dalam penglihatan seseorang kemudian menghidupkannya kembali dalam penglihatan manusia yang tidak mungkin ditandingi orang lain, "(HR. Imam Ahmad)

5. Menyuburkan Tanah

An Nawas bin Sam’an RA berkata, “Bahwa pada suatu pagi Rasulullah SAW menceritakan tentang Dajjal. Kami bertanya, ‘Ya Rasulullah bagaimana kecepatan Dajjal berjalan di muka bumi?’ Nabi menjawab, ‘Seperti mendung yang diterpa angin, maka dia pergi mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka untuk mengimaninya lalu dengan segera kaum itu percaya lalu ia menyeru langit untuk segera menurunkan hujan lalu tanaman-tanaman segera tumbuh subur dan mereka mengembala ternaknya yang banyak susunya dan gemuk-gemuk. Kemudian ia mendatangi kaum lainnya lalu mengajak mereka untuk mengimaninya namun kaum itu menolak ajaknnya, lalu ditinggalkannya kaum itu oleh Dajjal. Mendadak daerah itu menjadi kering dan gersang tidak ada sedikitpun dari kekayaan alam mereka yang tertinggal’,” (HR. Muslim).

6. Memiliki Bukit Roti

Al Mughirah bin Sjub’ah RA berkata, ‘Seseorang bertanya kepada Nabi tentang Dajjal lalu Nabi SAW bersabda kepadaku, ‘Apa kepentinganmu?’ Aku menjawab, “Orang-orang berkata bahwa Dajjal mempunyai bukit roti dan sungai air?” Lalu Nabi menjawab, “Itu sangat remeh bagi Allah,” (HR. Bukhari Muslim).

7. Menghidupkan Manusia yang Dibunuhnya

Dari Abu Sa’I Al-Khudri RA berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Pada waktu keluarnya Dajjal ada seorang dari kaum mukmin yang (dengan beraninya) pergi menemui Dajjal lalu ia disambut oleh pengawal Dajjal dan ditanyakan, ‘Hendak kemana engkau?’ Ia menjawab, ‘Saya ingin menemui orang yang baru saja keluar (Dajjal).’ Lalu mereka bertanya, ‘Apakah kamu belum percaya kepada Tuhan kami?’ Orang mukmin itu menjawab, ‘Tuhan kami tidak samar.’

Maka berkatalah pengawal Dajjal, ‘Bunuhlah dia.’ Tapi sebagian pengawal mereka mengatakan, ‘Jangan, Tuhan kami melarang membuinuh seseorang melainkan dengan perintahnya.’ Maka dibawalah mukmin tersebut menghadap pada Dajjal.

Maka ketika orang mukmin itu melihat Dajjal ia berkata, ‘Hai sekalian manusia, inilah Dajjal yang telah disebut oleh Rasulullah SA.’ Maka segera Dajjal menyuruh merebahkan mukmin tersebut dan diperintahkan dikupas kulit dan dipukuli punggung dan perutnya. Lalu Dajjal bertanya, ‘Apakah engkau tetap tidak percaya kepada kami?’

Mukmin itu menjawab, ‘Engkaulah Al-Masih pendusta.’ Maka Dajjal memerintahkan mukmin itu digergaji badannya dari kepalanya hingga ke kakinya menjadi dua bagian lalu Dajjal berjalan di tengah kedua badannya. Lalu Dajjal memerintahkan,”Bangunlah!” Maka bangunlah orang mukmin itu (seperti sediakala).

Lalu Dajjal kembali bertanya, ‘Apakah kamu belum percaya kepadaku?’ Mukmin itu menjawab, ‘Tidak berkurang keyakinanku bahwa engkaulah Dajjal bahkan bertambah yakin.” Kemudian orang mukmin itu berkata, ‘Hai sekalian manusia ia (Dajjal) tidak dapat berbuat demkian lagi kepada seorangpun.’

Maka Dajjal berusaha membunuh lagi orang mukmin tersebut namun Allah telah meletakkan di antara leher hingga belakang orang itu seolah-olah tembaga sehingga tidak dapat disembelihnya. Mereka menyangka ia dilempar ke dalam neraka padahal dilempar ke surga. Kemudian Nabi SAW bersabda, “Itulah manusia yang paling besar kesaksiannya (syahid) di sisi Rabbul ‘Alamin,” (HR. Muslim).


8. Didukung Pasukan Jin

Dari Abdullah bin Amru bin Al Ash r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dajjal akan keluar pada umatku maka tinggal penjahat-penjahat manusia dalam kecepatan burung dan jiwa serigala yang tidak mengenal kebaikan dan tidak menolak kemungkaran. Hingga setan menyerupai mereka dan berkata kepada mereka, ‘Tidakkah kamu menyambut saya?’ Mereka menjawab, ‘Apakah yang kauperintahkan kepada kami dengan menyuruh kami menyembah berhala?” (HR. Muslim)

9. Menyiksa Orang Beriman

Dari Abu Said Al-Khudri RA. berkata, “Rasulullah SAW menceritakan kepada kami tentang Dajjal dengan cerita yang panjang dan diantaranya disabdakan, “Dajjal akan datang dan haram atasnya untuk memasuki kota Madinah, sehingga ia berada di luar batas kotadi dataran yang luas, lalu ada seorang mukmin yang terbaik dari semua orang datang kepada Dajjal dan berkata, “Aku bersaksi bahwa Andalah Dajjal yang telah diceritakan Nabi SAW.”

Lalu Dajjal berkata, “Bagaimana jika saya bunuh orang ini lalu saya hidupkan kembali apakah kalian ragu tentang aku?” Jawab mereka, “Tidak. Lalu dibunuhlah orang itu dan dihidupkan kembali, maka orang mukmin itu berkata, “Demi Allah kini aku makin yakin tentang dirimu bahwa Andalah Dajjal”. Maka Dajjal berkata, ”Apakah aku bunuh saja lagi?” Namun Allah tidak mengijinkan sehingga Dajjal tidak dapat membunuhnya.” (H.R. Bukhari Muslim dalam Alu’lu wal Marjan II no. 1858).

sumber

Ini Seharusnya Amalan-amalan Ketika Hujan Turun


Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan

Apabila Allah memberi nikmat hujan, dianjurkan bagi seorang muslim dalam rangka bersyukur kepada-Nya untuk membaca do'a,

"Allahumma shoyyiban naafi'aa (Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)."

Itulah yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ucapkan ketika melihat turunnya hujan. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, 'Aisyah radhiyallahu' anha,

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan," Allahumma shoyyiban nafi'an "(Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)." (HR. Bukhari no. 1032, Ahmad no. 24190, dan An Nasai no. 1523).

Ibnu Baththal berkata, "Hadis ini berisi anjuran untuk berdo'a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan."

Al Khottobi mengatakan, "Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia." (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththal, 5/18, Asy Syamilah).

Turunnya Hujan, Kesempatan Terbaik untuk Memanjatkan Do'a

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni [7] mengatakan, "Dianjurkan untuk berdo'a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

'Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan: [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang solat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun. "(Dikeluarkan oleh Imam Syafi'i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma 'rifah dari Makhul secara mursal. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadits ini shahih. Lihat Shohihul Jami' no. 1026).

Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa'ad, beliau berkata bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Dua do'a yang tidak akan ditolak: [1] do'a ketika adzan dan [2] do'a ketika ketika turunnya hujan." (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadis ini hasan. Lihat Shohihul Jami 'no. 3078).

Ketika Terjadi Hujan Lebat

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a,

"Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merosakkan kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan]. "(HR. Bukhari no. 1014).

Ibnul Qayyim mengatakan, "Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam supaya berdo'a agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do'a di atas. "(Zaadul Ma'ad, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 1/439, Muassasah Ar Risalah, cetakan ke-14, tahun 1407 H)

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahawa doa di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah).


Dianjurkan Berwudhu dengan Air Hujan

Ibnu Qudamah mengatakan, "Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras."

Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,

"Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci." Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini. "(Dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro (3/359) dan Tuhfatul Muhtaj (1/567)


sumber