Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Perlu Tahu!! Menagih Hutang Itu Ibadah Lho

Menagih hutang itu ibadah. Ya... ibadah yang sangat indah untuk kita lakukan, karena.... Yuk simak baik-baik penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Ketika kita sangat butuh sesuatu dan tidak memiliki uang atau harta untuk menukarnya, disaat itulah biasanya yang dilakukan meminjam atau berhutang kepada orang lain. Kewajiban kita sebagai penghutang adalah mengembalikan sesuai besaran yang dulu kita pinjam. Jangan sampai minta dilebihkan ya, karena itu termasuk riba.

Lantas, apabila kita sebagai orang yang meminjamkan atau menghutangi baiknya mendiamkan atau menagih hutang kepada orang yang di kita hutangi? Tentu saja kita harus menagihnya, tentunya dengan cara yang sopan dan baik, tidak dengan berkata kasar atau menyinggung perasaannya.

Perlu Tahu!! Menagih Hutang Itu Ibadah Lho

Menurut Ustad Aam Amirudin, ternyata menagih hutang adalah ibadah lho. Dalam Islam, orang yang berhutang memang harus diingatkan. Ada orang yang tidak membayar hutang bukan karena tidak mau, tetapi dia hanya lupa. Ya, orang yang berhutang kadang lupa, tetapi orang yang dipinjami selalu ingat. Perhatikan tiga keterangan berikut ini.

Rasulullah sallahu alaihi wassalam bersabda, “Barang siapa yang ruhnya berpisah dari jasadnya dalam keadaan terbebas dari tiga hal, niscaya ia akan masuk surga, yaitu bebas dari sombong, ghulul (khianat), dan dari tanggungan hutang.” (H.R. Ibnu Majah)

Dari Ibnu Umar R.A., ia berkata, bahwa Rasulullah sallahu alaihi wassalam bersabda, “Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan menanggung hutang satu dinar atau satu dirham, akan dibayar (dengan diambil) dari kebaikannya; karena di sana tidak ada lagi dinar dan tidak (pula) dirham.” (H.R. Ibnu Majah)

Dari Shuhaib al-Khair R.A. berkata, telah bersabda Rasulullah sallahu alaihi wassalam, “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak melunasinya, maka ia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (H.R. Ibnu Majah. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih).

Nah, itulah penjelasan mengenai hukum menagih hutang. Bagi yang punya hutang dengan siapapun segeralah untuk melunasinya. Semoga bermanfaat informasinya.

Subhanallah!! Kenapa Maksiat Lancar Rezeki Juga Lancar? Begini Penjelasannya

Ada orang yang maksiatnya lancar tapi rezekinya juga lancar, bisnisnya sukses, pelitnya luar biasa. Bagaimana bisa?

Jawabannya ada pada hadits berikut ini:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إذا رأيت الله يعطي العبد من الدنيا ما يحب وهو مقيم على معصيته ؛ فاعلم أنما ذلك منه استدراج ، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ} [الأنعام: 44].

Dari ‘Uqbah bin Amir, dari Rasulullah SAW: “Apabila engkau melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya istidraj darinya”, kemudian Rasulullah SAW membaca firman: “ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ: {سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ} [القلم: 44] ؛ قَالَ: كُلَّمَا أَحْدَثُوا خَطِيئَةً جددنا لهم نعمة وأنسيناهم الاسْتِغْفَارَ.

Ibnu Abbas menjelaskan firman Allah ‘Azza wajallah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Setiap kali mereka melakukan satu kesalahan kami beri mereka nikmat yang baru dan kami lupakan mereka untuk beristighfar.

عن سفيانَ في قولِهِ {سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُون} [الأعراف: 182] قالَ: نُسبغُ عَليهم النِّعمةَ ونَمنَعُهم الشكرَ

Sufyan ats Tsauriy menjelaskan firman Allah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Kami karuniakan nikmat kepada mereka dan kami halangi mereka untuk bersyukur.

Kelancaran rezeki bukanlah standar sayangnya Allah kepada seseorang. Boleh jadi kelapangan hidup itu bentuk azab yang tidak disadari. Untuk apa banyak harta tapi batin merana, ancaman azab akhirat tidak dipedulikan. Kalaulah standar sayangnya Allah itu dengan kemewahan hidup dunia, Qarunlah orang yang paling disayangi Allah. Tapi akhirnya ia binasa ditelan bumi.

ilustrasi
Juga sebaliknya, jangan mengira orang yang banyak ujian dan cobaan dalam hidup tanda ia dimurkai oleh Allah. Boleh jadi itu adalah musibah untuk menghapuskan dosa dan meninggikan derajatnya di surga nanti.

Penuntut ilmu juga begitu. Jangan mengira dapat nilai bagus dan selalu sukses adalah ukuran kasih sayang Allah kepadanya. Tapi lihatlah, bagaimana shalatnya, puasanya, bagaimana ketaatannya untuk tunduk pada aturan Allah, dan bagaimana usahanya untuk mengamalkan ilmunya.

Maka berhati-hatilah, kita sedang di posisi mana?

Standar sayang atau marahnya Allah itu adalah sejauh mana kita mampu taat kepada-Nya atau sedalam apa tenggelam dalam kemaksiatan.

Semoga bermanfaat ya..

Subhanallah! Semakin Nyata, Ini Dia Tanda-tanda Akhir Zaman. Segeralah Kita Taubat!

tebarhikmah.ga - Berikut ini kami sajikan tentang fenomena atau tanda akhir zaman yang wajib kita ketahui bersama.

Bagi sebagian orang, akhir zaman merupakan suatu masa yang akan dilewati oleh kehidupan di dunia ini. Usia Bumi yang sudah ratusan juta tahun ini pasti ada waktunya dimana semua akan hancur lebur seiring dengan datangnya kiamat besar.



Namun, sebagian dari kita lupa akan tanda-tanda akhir zaman tersebut. Nah, berikut ini ada beberapa tanda-tanda akhir zaman yang wajib kita ketahui.

  1. Banyak rumah semakin besar, Tapi keluarganya semakin kecil.
  2. Gelar semakin tinggi, Akal sehat semakin rendah.
  3. Pengobatan semakin canggih, Kesehatan semakin buruk.
  4. Travelling keliling dunia, Tapi tidak kenal dengan tetangga sendiri.
  5. Penghasilan semakin meningkat, Ketenteraman jiwa semakin berkurang.
  6. Kualitas Ilmu semakin tinggi, Kualitas emosi semakin rendah.
  7. Jumlah Manusia semakin banyak, Rasa kemanusiaan semakin menipis.
  8. Pengetahuan semakin bagus, Kearifan semakin berkurang.
  9. Perselingkuhan semakin marak, Kesetiaan semakin punah.
  10. Semakin banyak teman di dunia maya, Tapi tidak punya sahabat yang sejati.
  11. Minuman semakin banyak jenisnya, Air bersih semakin berkurang jumlahnya.
  12. Pakai jam tangan mahal, Tapi tak pernah tepat waktu.
  13. Ilmu semakin tersebar, Adab dan Akhlaq semakin lenyap
  14. Belajar semakin mudah, Guru semakin tidak dihargai.
  15. Teknologi Informasi semakin canggih, Fitnah dan Aib semakin tersebar.
  16. Orang yang rendah ilmu banyak bicara, Orang yang tinggi ilmu banyak terdiam.
  17. Tontonan semakin banyak, Tuntunan semakin berkurang.


Mari kita berdoa, agar kita terhindar dari fitnah akhir zaman. Yaa Allah Yaa Rohmaan Yaa Rohiim... Jauhkanlah kami dari fitnah akhir zaman ini... Aamiin...

Silakan sebarkan ke saudara kita agar bersama ikut mendoakan..

TAMPARAN Keras Bagi Aktivis Kampus dan Para Pekerja Kantoran

Berapa banyak yang membesar di kampus, tapi mengecil di masyarakat. Menjadi jagoan di kampus, menjadi sandera di masyarakat. Kampus itu tempat berlatih, masyarakat medan tempurnya. Jangan terbalik. Anda aktivis BEM? BPM? UKM? Pecinta Alam? Tanyakan pada dirimu: Jadi apa di masyarakat?


tamparan aktivis dakwah kampus
Rapat rutin aktivis dakwah

Ukuran kontribusi tidak selalu dimulai dari hal-hal besar. Tapi bisa jadi hal sederhana dan mendasar. Anda aktif di ROHIS? Senior di lembaga dakwah kampus? Tanyakanlah : Seberapa kenal dengan para jama'ah di mushola/masjid RT/RW?

Anda sekretaris BEM/BPM, Aktivis organisasi atau jagoan bikin event di kampus. Coba ingat-ingat : Pernahkah membuat proposal untuk acara RT/RW?

Punya follower di twitter? Yes. Bagaimana follower di masyarakat? Banyak kenalan di kampus? Yes. Bagaimana dengan para tetangga?

Jadi karyawan di perusahaan besar? Jadi manager? Senior manager? Kalau di masyarakat jadi apa?

Baca Juga: Kenapa Harus Ta'arufan dan Tidak Boleh Pacaran, Ini Alasannya

Bagus saat memimpin rapat? Baik saat berargumen? Jago presentasi? Bagus. Tapi apa pernah mimipin rapat RT/RW.

Mari berjanji untuk lebih mengenal para tetangga. Lebih aktif di masyarakat. Lebih akrab. Lebih dekat dengan orang orang di sekitar kita.

Berjanjilah, jika kau adalah aktivis mahasiswa/karyawan perusahaan besar. Yang hanya pulang sebulan sekali atau pulang selalu larut malam. Jadikanlah keberadaanmu di rumah adalah cahaya bagi masyarakat. Sesampainya kau di rumah, keluarlah. Berbaurlah. Kunjungi keramaian. Tegur sapalah. Bertanyalah. Bergabunglah. Turut serta.

Kehadiran kita yang sesaat bisa jadi berharga bagi tetangga dan masyarakat. Kesertaanmu yang sebentar bisa jadi penuh makna bagi mereka.

Orang-orang besar, dimanapun tetap berperan besar. Orang-orang kecil, berperan hanya sewaktu-waktu. Orang luar biasa, turut serta, mengambil peran dan berkontribusi dalam situasi dan kondisi luar biasa.

Pengangguran yang sibuk dan peduli dengan tetangga lebih baik daripada trainer, motivator, penulis, jagoan twitter yang sibuk dengan diri sendiri.

Jangan salah, aktivis karang taruna lebih disayangi tetangga dibanding aktivis kampus.

Lulusan SD yang aktif di kegiatan masyarakatnya, lebih berarti dari lulusan sarjana yang hanya sibuk ikutan kompetisi karya tulis.

Mari, masih tersisa banyak waktu untuk KEMBALI PULANG ke masyarakat, ke rumahmu yang sesungguhnya. Saat kau melakukan itu, saat itu kita memahami makna dasar kepemimpinan. Semua bermula dari sini, dari titik terkecil.

(oleh Dea Tantyo)

Beda Gaya Orang Jepang dengan Indonesia

mobil jepang rongsok



Gaya hidup memang menjadi tren sendiri di setiap negara, tak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia, rumah masih ngontrak saja motornya ada 2, lengkap dengan mesin cuci, kulkas, dispenser, dan TV plasma. Alasannya jelas, ingin dianggap berada.

Padahal orang yang berada betulan, biasanya menggunakan uangnya untuk investasi. Mengerem sementara keinginan membeli barang-barang elektronik, agar duitnya bisa dipakai untuk beli rumah atau tanah yang kenaikan harga per tahunnya semakin menggila. Sedangkan barang elektronik hanya akan jadi rongsokan.

Di Jepang, saat ini sedang ngetrend gaya hidup minimalis. Orang-orang berlomba mengosongkan rumahnya dari segala perabotan. Hanya punya sedikit baju, kasur seadanya, laptop untuk kerja, sudah itu saja. Tidak sumpek, malah lapang, mood pun senang.

Di Jepang, punya mobil adalah kampungan. Hanya golongan petani yang tinggal di pedesaan yang punya mobil, itupun karena berfungsi untuk mengangkut logistik pertanian. Sedangkan orang kota lebih suka jalan kaki dan naik sepeda. Kalaupun ada mobil, biasanya dibiarkan sampe berdebu di garasi.

Di Indonesia, mobil adalah simbol kekayaan. Cicilan rumah belum lunas, keburu kredit mobil. Padahal mobilitas juga belum tinggi, belum jadi orang sibuk, cuma gara-gara tetangga punya mobil terus ikutan dari pada keliatan miskin. Seneng amat nyenengin pihak bank. Semakin banyak utang, semakin banyak bunga yang dibayar, nggak sadar diperas bankir.

Punya perabotan banyak itu boleh selama rumah kita sendiri. Punya mobil juga boleh, selama pondasi ekonomi sudah kuat. Apa yang terlihat oleh mata hanyalah cover luar. Untuk apa luarnya bagus dan mapan, tapi yang di dalam justru keropos.

Nah, jadi kamu termasuk yang mana?

10 Hal yang Menyebabkan Istri Durhaka Terhadap Suami

istri durhaka suami
Seorang istri wajib hukumnya untuk berbakti terhadap suaminya. Jika ia tidak mau berbakti, maka istri akan dianggap durhaka. Nah, berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan seorang istri termasuk ke dalam golongan istri durhaka kepada suaminya.

1.       Berhias ketika suaminya tidak disampingnya. Maksud firman Allah
“Janganlah mereka (perempuan-perempuan) menampakkan perhiasannya melainkan untuk suaminya.” (An Nur 31)

2.       Apabila dipanggil oleh suaminya ia tidak datang. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
“Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidur ia tidak datang nescaya malaikat melaknat isteri itu sampai Subuh.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

3.       Membantah suruhan atau perintah suami. Sabda Rasulullah SAW:
‘Siapa saja yang tidak berbakti kepada suaminya maka ia mendapat laknat dan Allah dan malaikat serta semua manusia.”

4.       Bermuka masam terhadap suami. Sabda Rasulullah SAW:
“Siapa saja perempuan yang bermuka masam di hadapan suaminya berarti ia dalam kemurkaan Allah sampai ia senyum kepada suaminya atau ia meminta keredhaannya.”

5.       Jahat lidah atau mulut pada suami. Sabda Rasulullah SAW:
“Dan ada empat golongan wanita yang akan dimasukkan ke dalam Neraka (diantaranya) ialah wanita yang kotor atau jahat lidahnya terhadap suaminya.”

6.       Membebankan suami dengan permintaan yang diluar kemampuannya.

7.       Keluar rumah tanpa izin suaminya. Sabda Rasulullah SAW:
“Siapa saja perempuan yang keluar rumahnya tanpa ijin suaminya dia akan dilaknat oleh Allah sampai dia kembali kepada suaminya atau suaminya redha terhadapnya.”
(Riwayat Al Khatib)

8.       Menghina pengorbanan suaminya. Maksud Hadis Rasulullah SAW
“Allah tidak akan memandang (benci) siapa saja perempuan yang tidak berterima kasih di atas pengorbanan suaminya sedangkan dia masih memerlukan suaminya.”

9.       Mengijinkan masuk orang yang tidak diijinkan suaminya ke rumah, maksud Hadis:
“Jangan ijinkan masuk ke rumahnya melainkan yang diijinkan suaminya.” (Riwayat Tarmizi)

10.   Tidak mau menerima petunjuk/arahan suaminya.
Maksud Hadis:
“Isteri yang durhaka hukumnya berdosa dan dapat gugur nafkahnya ketika itu. Jika ia tidak segera bertaubat dan meminta ampun dari suaminya, Nerakalah tempatnya di Akhirat kelak. Apa yang isteri buat untuk suami adalah semata-mata untuk mendapat keredhaan Allah SWT”

Ref.
Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini karangan Imam Nawawi al Bantani http://www.slideshare.net/pprminu/uqud-al-lijain-imam-nawawi-albantani-rmi-project-syndication-wwwrminuorid
http://keluarga.kawansejati.org/

Belajar dari Tukang Tahu

tukang tahu
ilustrasi
Ada seorang tukang Tahu. Setiap hari ia menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, ia harus naik angkot langganannya. Dan untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah. Setiap pagi ia selalu berdoa kepada Tuhan agar dagangannya laris. Begitulah setiap hari, sebelum berangkat berdoa terlebih dahulu dan pulang sore hari. Dagangannya selalu laris manis.


Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya untuk naik angkot langganannya, entah kenapa tiba-tiba ia terpeleset kecemplung sawah. Semua dagangannya jatuh ke sawah, hancur berantakan! Jangankan untung, modal pun buntung! Mengeluh ia kepada Tuhan, bahkan "menyalahkan" Tuhan, mengapa ia diberi cobaan seperti ini? Padahal ia selalu berdoa setiap pagi. Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang.

Tapi dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yang setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpangnya tewas! Hanya ia satu-satunya calon penumpang yang selamat, "gara- gara" tahu nya jatuh ke sawah, sehingga ia tidak jadi berdagang dan membawa pulang tahu-tahunya yang sudah remek tadi.

Sorenya ada seorang peternak bebek mencari dia dan hendak membeli tahu untuk makanan bebek namun anehnya peternak bebek itu mencari tahu yang rusak/hancur karena hanya untuk campuran makan bebek saja. Spontan bapak itu nangis bahagia karena tahunya yang remek dibeli semua oleh peternak bebek itu.

*****

Sahabatku... Doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, tapi terkadang diganti oleh Tuhan dengan sesuatu yang jauh lebih baik daripada yang diminta.

Tuhan Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri. Karena itu, janganlah jemu berdoa, juga jangan menggerutu, apalagi mengutuk! 
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu.
Tuhan mengetahui, sedang manusia tidak mengetahui”.

“Jika Tuhan menjawab doamu, Ia sedang menambahkan imanmu. Jika Ia menundanya, Ia sedang menambahkan kesabaranmu. Jika Ia tidak menjawab doamu, Ia sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu.”

ALLAH MENGETAHUI HAL YANG TERBAIK UNTUK UMATNYA

Semoga bermanfaat.