Showing posts with label Hikmah. Show all posts
Showing posts with label Hikmah. Show all posts

Zina Penyebab Bencana Banjir Garut (Kisah Nyata)


Allah memberikan Pelajaran dari bencana Garut.
Oleh: Almisky

Hari ini adalah hari pertama saya bisa membantu orang yang terkena bencana. Ya, bencana yang tak diduga, Bencana Garut.

Saya bergegas bersama teman-teman saya, bisa dibilang mewakili kampus kami. Tapi tidak resmi, hanya inisiatif kebanyakan teman-teman saya dan dukungan para dosen.

Kita semua berduka dengan Bencana Garut, #PrayForGarut.
Mayat bayi-bayi berserakan.
Nenek-nenek yang tidak bisa melarikan diripun ikut terseret air.
Bahkan, ditempat saya ikut berbersih, ada 2 mayat yang membuat saya kaget, 2 bayi mungil yang sudah tertutup lumpur.

Sedih, campur rasa takut, karena ini pertama kali saya menyaksikan langsung bencana yang membuat histeris banyak keluarga.
Yang pasti, semua ini tidak lepas dari takdir Allah yang Maha segalanya.

Saya bukan ahlinya untuk mengangkat mayat, karena ditempat tersebut ada bagian evakuasi mayat, maka saya beritahu kepada mereka untuk bantu mengevakuasi mayat bayi tersebut. Dan akhirnya, mayat bayi itu akhirnya diletakkan ditempat yang semestinya.

Setelah saya dan teman-teman selesai berbersih, saya melihat sosok kakek yang sedang duduk termenung bersandar didinding dekat tempat kami berkumpul. Kalau dilihat dari fisiknya, beliau sekitar umur 60 sampai 65 tahun. Beliau duduk dan terlihat matanya berkaca-kaca.

Ada yang aneh, saya merasa harus mengajak ngobrol kakek itu. Entah kenapa, kaki ini seperti ada yang memaksa melangkah menuju kakek itu.
Duduklah saya disamping kakek itu, dan saya coba buka pembicaraan.

Saya: "kek, ada yang bisa saya bantu?", saya bertanya pelan.
Kakek: Iya nak, tolong ambilkan minum. saya haus, dari semalam belum dapat minum.
Akhirnya saya ambilkan air untuk kakek itu.

Kakek itu mulai mengajak bicara, dan sudah tidak berkaca-kaca lagi. hanya menyisakan merah dimatanya.

Kakek: nak, terima kasih sudah datang membantu kampung kami. Kalau bukan dengan izin Allah, mungkin kami tidak ada yang membantu. Karena kampung ini terlalu banyak dosa.
Saya: Allah sudah mengaturnya kek, Ini pelajaran untuk saya, agar senantiasa berbuat baik kepada sesama, termasuk kakek.
Kakek: bukan, bukan itu maksud saya nak. Berbuat baik kepada sesama itu harus. Tapi ada sesuatu dibalik banjir besar ini.
Saya: Iya kek, apa tuh kek?. saya hanya liat diberita, bahwa air dari dua sungai tumpah ke kampung.
Kakek: Coba kau liat dari jembatan, dari jembatan ke sungai jaraknya sangat jauh. Tidak masuk akal kalau air sungai bisa tumpah ke kampung kami.
Saya: Ya, saya sudah lihat dari jembatan. Tapi memang karena mungkin hujan yang begitu deras membuat luapan yang dahsyat.
Kakek: Mungkin saja. Tapi, selama saya tinggal disini. Ada satu hal yang membuat saya sedih. Bahkan murka.
Saya: kenapa kek? boleh saya tau?
Kakek: Jangan kamu kira kampung yang jauh dari perkotaan bebas dari zina. Zina disini sangat marak. Bahkan, kampung ini tempat yang aman untuk anak muda berzina.
Saya: Hemmmmm.

Kakek itu melanjutkan ceritanya,

Kakek: Disini, disungai ini. Sudah terlalu banyak bayi-bayi tak berdosa dibuang. DIbantu oleh bidan-bidan kampung yang tidak bertanggung jawab membantu proses aborsi. Disini kami kekurangan Ustad yang menasehati kami. Itulah yang membuat kebanyakan orang dikampung ini jauh dari Allah yang akhirnya membuat mereka tidak takut berbuat maksiat.

Bersyukurlah mereka yang masih terjangkau oleh FPI (Front Pembela Islam), walaupun mereka terlihat seolah garang, tapi yang mereka lakukan benar. Membasmi kemaksiatan. Saya teringat hadist Rasulullah, kalau ada orang berzina, radius 40 rumah terdekat dengan pelaku zina bisa terkena efek azab dari Allah. Itulah kenapa Allah meluluhlantakan kampung kami.

---

Percakapan diatas menjadi nasehat untuk kita yang masih diberikan kehidupan aman oleh Allah.
Lihatlah, sungai yang jarak ke jembatanya jauh nyatanya dengan takdir Allah bisa menjadi meluap.

Percakapan diatas juga menjadi peringatan untuk kita.
Disaat kita ada celah untuk melakukan zina, ingatlah ada tetangga kita yang tak berdosa harus menanggung azab juga. Dan itulah pentingnya amar makruf Nahi Mungkar.

Indahnya Islam,

Allah menjadikan satu amar makruf dan nahi munkar. Keduanya harus kita lakukan. Karena mencegah kemungkaran sebenarnya adalah wujud kita cinta kepada sesama.
Semoga, Allah selalu menolong kita. Semoga, kita bisa mengambil setiap Hikmah dari setiap kejadian.

Wallahualam... 

Perlu Tahu!! Menagih Hutang Itu Ibadah Lho

Menagih hutang itu ibadah. Ya... ibadah yang sangat indah untuk kita lakukan, karena.... Yuk simak baik-baik penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Ketika kita sangat butuh sesuatu dan tidak memiliki uang atau harta untuk menukarnya, disaat itulah biasanya yang dilakukan meminjam atau berhutang kepada orang lain. Kewajiban kita sebagai penghutang adalah mengembalikan sesuai besaran yang dulu kita pinjam. Jangan sampai minta dilebihkan ya, karena itu termasuk riba.

Lantas, apabila kita sebagai orang yang meminjamkan atau menghutangi baiknya mendiamkan atau menagih hutang kepada orang yang di kita hutangi? Tentu saja kita harus menagihnya, tentunya dengan cara yang sopan dan baik, tidak dengan berkata kasar atau menyinggung perasaannya.

Perlu Tahu!! Menagih Hutang Itu Ibadah Lho

Menurut Ustad Aam Amirudin, ternyata menagih hutang adalah ibadah lho. Dalam Islam, orang yang berhutang memang harus diingatkan. Ada orang yang tidak membayar hutang bukan karena tidak mau, tetapi dia hanya lupa. Ya, orang yang berhutang kadang lupa, tetapi orang yang dipinjami selalu ingat. Perhatikan tiga keterangan berikut ini.

Rasulullah sallahu alaihi wassalam bersabda, “Barang siapa yang ruhnya berpisah dari jasadnya dalam keadaan terbebas dari tiga hal, niscaya ia akan masuk surga, yaitu bebas dari sombong, ghulul (khianat), dan dari tanggungan hutang.” (H.R. Ibnu Majah)

Dari Ibnu Umar R.A., ia berkata, bahwa Rasulullah sallahu alaihi wassalam bersabda, “Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan menanggung hutang satu dinar atau satu dirham, akan dibayar (dengan diambil) dari kebaikannya; karena di sana tidak ada lagi dinar dan tidak (pula) dirham.” (H.R. Ibnu Majah)

Dari Shuhaib al-Khair R.A. berkata, telah bersabda Rasulullah sallahu alaihi wassalam, “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak melunasinya, maka ia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (H.R. Ibnu Majah. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih).

Nah, itulah penjelasan mengenai hukum menagih hutang. Bagi yang punya hutang dengan siapapun segeralah untuk melunasinya. Semoga bermanfaat informasinya.

Subhanallah!! Kenapa Maksiat Lancar Rezeki Juga Lancar? Begini Penjelasannya

Ada orang yang maksiatnya lancar tapi rezekinya juga lancar, bisnisnya sukses, pelitnya luar biasa. Bagaimana bisa?

Jawabannya ada pada hadits berikut ini:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إذا رأيت الله يعطي العبد من الدنيا ما يحب وهو مقيم على معصيته ؛ فاعلم أنما ذلك منه استدراج ، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ} [الأنعام: 44].

Dari ‘Uqbah bin Amir, dari Rasulullah SAW: “Apabila engkau melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya istidraj darinya”, kemudian Rasulullah SAW membaca firman: “ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ: {سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ} [القلم: 44] ؛ قَالَ: كُلَّمَا أَحْدَثُوا خَطِيئَةً جددنا لهم نعمة وأنسيناهم الاسْتِغْفَارَ.

Ibnu Abbas menjelaskan firman Allah ‘Azza wajallah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Setiap kali mereka melakukan satu kesalahan kami beri mereka nikmat yang baru dan kami lupakan mereka untuk beristighfar.

عن سفيانَ في قولِهِ {سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُون} [الأعراف: 182] قالَ: نُسبغُ عَليهم النِّعمةَ ونَمنَعُهم الشكرَ

Sufyan ats Tsauriy menjelaskan firman Allah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Kami karuniakan nikmat kepada mereka dan kami halangi mereka untuk bersyukur.

Kelancaran rezeki bukanlah standar sayangnya Allah kepada seseorang. Boleh jadi kelapangan hidup itu bentuk azab yang tidak disadari. Untuk apa banyak harta tapi batin merana, ancaman azab akhirat tidak dipedulikan. Kalaulah standar sayangnya Allah itu dengan kemewahan hidup dunia, Qarunlah orang yang paling disayangi Allah. Tapi akhirnya ia binasa ditelan bumi.

ilustrasi
Juga sebaliknya, jangan mengira orang yang banyak ujian dan cobaan dalam hidup tanda ia dimurkai oleh Allah. Boleh jadi itu adalah musibah untuk menghapuskan dosa dan meninggikan derajatnya di surga nanti.

Penuntut ilmu juga begitu. Jangan mengira dapat nilai bagus dan selalu sukses adalah ukuran kasih sayang Allah kepadanya. Tapi lihatlah, bagaimana shalatnya, puasanya, bagaimana ketaatannya untuk tunduk pada aturan Allah, dan bagaimana usahanya untuk mengamalkan ilmunya.

Maka berhati-hatilah, kita sedang di posisi mana?

Standar sayang atau marahnya Allah itu adalah sejauh mana kita mampu taat kepada-Nya atau sedalam apa tenggelam dalam kemaksiatan.

Semoga bermanfaat ya..

Ya Allah, Sayangi Para JOMBLO dan Segera Pertemukan dengan Jodohnya, Aamiin ya Robb...

Ya Allah, Sayangi Para JOMBLO dan Segera Pertemukan dengan Jodohnya, Aamiin ya Robb...
Jomblo sedang menyendiri
Jomblo Kena Lagi Deh... Kasihan ya Sob... Hehe... Makanya dong, berkelana mencari sang pujaan jiwa.. Halah...

Sebuah riwayat, berkata Al-Imam Al-Kabir, Syaikhu Asy-Syafi’iyyah, Imamul Haramain, Abul Ma’ali Abdul Malik bin Al-Imam Abu Muhammad Abdullah bin Yusuf Al-Juwaini rahimahullah (wafat 478 Hijriyah) dalam kitab “Nihayatul Mathlab Fi Dirayatil Madzhab”:

“Nikah adalah termasuk diantara sebab hilangnya kegilaan. Sebagaimana membujang adalah termasuk diantara sebab kegilaan”.


Kegilaan? Ya, merunut tulisan di atas memang makna jomblo bisa diartikan bermacam-macam. Kegilaan salah satunya. Namun bukan kegilaan seperti orang sakit jiwa ya Sob. Tenang saja aman terkendali kok. Tidak usah khawatir akan orang bilang apa tentang kamu yang menjomblo. Cuekin saja. Toh mereka yang menilai kamu belum tentu tahu perjuangan apa yang telah kamu lakukan. Bisa jadi mereka juga punya pengalaman yang lebih menyedihkan dulunya.

Nah, nikah solusinya. Nikah yang seperti apa? Yang seperti pada umumnya atuuh... Seperti slogan sebuah online shop: Cari, Klik, Nikahi, Nikmati... Halah...

Maka dari itu, yuk kita berdoa... Ya Allah, sayangi para jomblo dan segera pertemukan dengan jodohnya, aamiin ya Robb.. 

Belajar dari Tukang Tahu

tukang tahu
ilustrasi
Ada seorang tukang Tahu. Setiap hari ia menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, ia harus naik angkot langganannya. Dan untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah. Setiap pagi ia selalu berdoa kepada Tuhan agar dagangannya laris. Begitulah setiap hari, sebelum berangkat berdoa terlebih dahulu dan pulang sore hari. Dagangannya selalu laris manis.


Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya untuk naik angkot langganannya, entah kenapa tiba-tiba ia terpeleset kecemplung sawah. Semua dagangannya jatuh ke sawah, hancur berantakan! Jangankan untung, modal pun buntung! Mengeluh ia kepada Tuhan, bahkan "menyalahkan" Tuhan, mengapa ia diberi cobaan seperti ini? Padahal ia selalu berdoa setiap pagi. Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang.

Tapi dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yang setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpangnya tewas! Hanya ia satu-satunya calon penumpang yang selamat, "gara- gara" tahu nya jatuh ke sawah, sehingga ia tidak jadi berdagang dan membawa pulang tahu-tahunya yang sudah remek tadi.

Sorenya ada seorang peternak bebek mencari dia dan hendak membeli tahu untuk makanan bebek namun anehnya peternak bebek itu mencari tahu yang rusak/hancur karena hanya untuk campuran makan bebek saja. Spontan bapak itu nangis bahagia karena tahunya yang remek dibeli semua oleh peternak bebek itu.

*****

Sahabatku... Doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, tapi terkadang diganti oleh Tuhan dengan sesuatu yang jauh lebih baik daripada yang diminta.

Tuhan Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri. Karena itu, janganlah jemu berdoa, juga jangan menggerutu, apalagi mengutuk! 
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu.
Tuhan mengetahui, sedang manusia tidak mengetahui”.

“Jika Tuhan menjawab doamu, Ia sedang menambahkan imanmu. Jika Ia menundanya, Ia sedang menambahkan kesabaranmu. Jika Ia tidak menjawab doamu, Ia sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu.”

ALLAH MENGETAHUI HAL YANG TERBAIK UNTUK UMATNYA

Semoga bermanfaat.

Begini kiat saat usia 25 tahun

usia 25
usia 25 tahun sudah ngapain aja?
Jika usia kita sudah 25 tahun, hampir 25 tahun, atau sudah lewat 25 tahun, mungkin hal2 berikut menarik diperhatikan. Ini hanya catatan ringan, jadi tidak perlu terlalu serius.

1. Berhentilah berpikir kalau kita masih remaja

Dalam definisi apapun, usia 25 tahun bukan lagi usia remaja. Jadi, tidak pantas bersikap seperti remaja yang masih kekanak2an. Bicaralah yang biasa2 saja, menulislah yang biasa2 saja, tidak pantas lagi kalau masih mau manja2, genit2, apalagi merasa imut menggemaskan. Apalagi kamu, Bambang, Joko, Agus, ayo, dek, nggak pantas lagi merasa diri kita paling imut menggemaskan.

2. Mulailah mengambil tanggung-jawab

Usia 1/4 abad itu sudah matang sekali. Yang kuliah, harusnya sudah lulus, dan mulai bekerja. Yang tidak kuliah, semestinya juga sudah bekerja. Kalaupun ambil S2 atau S3, cara berpikirnya sudah berbeda. Mulailah mengambil tanggung-jawab. Masa’ kita masih harus minta uang buat beli pulsa? Minta uang buat beli bensin motor? Sudah masih minta uangnya ke orang tua, eh, cuma dipakai buat telpon2an pacaran, keluyuran pacaran. Jaman dulu, anak2 usia 18 tahun bahkan sudah bisa mandiri. Entahlah, apa yang jadi sumber masalah hari ini, usia 1/4 abad tapi masih merepotkan orang tua.

3. Mulailah memikirkan cita-cita hidup dengan serius

Hidup ini tidak cuma makan, tidur, makan tidur, dstnya. Mulailah memikirkan apa yang akan kita lakukan. Apa yang hendak kita capai. Lihat ke belakang, apa hal yang telah kita capai? Dan apalagi yang hendak kita capai? Kejar impiannya, dek. Jangan bangun kesiangan, malas ngapa2in, entah besok lusa jadi apa, bodo amat. Tabiat malas itu amat berbahaya.

4. Berhenti penuh drama

Nonton drama Korea sih boleh. Tapi berhentilah hidup penuh drama. Dikit2 lebay, dikit2 heboh, dikit2 rusuh. Kita sudah 1/4 abad, bukan remaja lagi. Kita sudah dewasa, dan sebagaimana mahkluk dewasa, tahu keputusan apa yang harus diambil. Kita juga bisa memfilter mana omongan orang lain yang bermanfaat, mana yg harus ditinggalkan. Kita juga bisa memilih, mana hal penting yg harus diikuti, mana yg sudah tidak berguna lagi. Jomblo misalnya, tidak ada masalah serius dengan menjadi jomblo, malah bisa fokus sekolah dan meniti karir. Daripada menghabiskan waktu penuh drama. Berhenti penuh drama.

5. Jaga kesehatan

Kesehatan itu adalah investasi. Semakin muda kita memulai proses menjaganya, maka akan kita petik di masa depan manfaatnya. Tidak merokok, tidak begadang, apalagi minuman alkohol, dsbgnya sejak muda, itu akan dirasakan manfaatnya di masa tua. Apalagi jika ditambahkan dengan sering olahraga, menjaga makanan, itu investasi yang baik.

6. Asupan gizi untuk jiwa

Ini kadang sering betul kita abaikan. Di dalam tubuh kita itu ada yang disebut “jiwa”. Nah, jika kita sibuk memoles fisik luar, kapan kita akan mulai memoles bagian dalam kita? Kapan kita akan mulai memberikan asupan gizi bagi “jiwa” kita. Kalian tahu kenapa orang dewasa itu banyak masalahnya? Kesibukan tidak ada habis2nya? Waktu yang tidak berkah? Rasa syukur yang dangkal? Bahkan saat hidupnya sudah cukup pun, dia rela mencuri, korup, dan aniaya? Karena jiwanya tidak diberikan asupan gizi. Jika usia kita sudah 1/4 abad, mendesak sekali kita mulai melengkapi hidup ini dengan pemahaman2 terbaik, pelajaran2 penting. Jangan malas membaca buku2 yang baik, jangan malas belajar dan memperhatikan. Dan lebih penting lagi, jangan malas belajar agama.

7. Berhenti menghabiskan waktu mubazir


Masih suka berantem di media maya? Masih suka bertengkar di kolom komentar website berita? Postingan orang lain? Ayolah, berhenti menghabiskan waktu sia-sia. Kita sudah 1/4 abad lebih, ngapain harus ribut hanya karena hal2 tidak penting. Aduh, rugi amat kalau masih suka mengotot, hanya orang2 kurang kerjaan yang menghabiskan waktunya sia-sia. Lebih baik fokus produktif, terus belajar dan berkarya. Dan pastikan, kita juga tidak menghabiskan waktu banyak dengan gagdet/HP. Masa' iya, tiap menit hanya terlihat melototin HP terussss--sementara kewajiban dan pekerjaan kita menumpuk tidak beres-beres.

Kurang lebih begitu. Semoga bermanfaat.

Diambil dari tulisan Tere Liye

[Renungan] Bagaimana Hatimu?

Bagaimana Hatimu?

Oleh Herry Nurdi
via mutiarapublic.com
Dalam diri manusia itu terhimpun empat sifat yang terus menerus mengelilinginya. Dan selalu terus menerus ingin saling mengalahkan, yaitu:

  1. Buas
  2. Serakah
  3. Setan
  4. Rabbaniyah
Tapi jika seorang manusia mampu menundukkan sikap-sikap buas dan serakah, atau memanfaatkannya pada tahap seimbang dan positif, maka dia akan mendapatkan sifat-sifat mulia:

  1. Menjaga kesucian diri
  2. Qanaah
  3. Ketenangan
  4. Zuhud
  5. Sabar
  6. Berani
  7. Disiplin
  8. Teguh
  9. Terhormat
Hati yang paling disukai Allah adalah hati yang paling lembut, hati yang paling jernih dan hati yang paling kokoh. Hati yang kokoh di atas agamanya. Hati yang jernih keyakinannya. Dan hati yang paling lembut pada saudaranya. (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

Kesemuanya didapatkan melalui dua pintu besar yang bisa menjadi rezeki dan pelajaran bagi manusia. Pintu pertama bernama ilmu pengetahuan. Pintu kedua bernama pengalaman.

Ilmu pengetahuan bisa didapatkan dengan cara perenungan, dan ilham. Dari dua cara ini, cara yang kedua sangat tidak terbatas luasnya, karena dia datang dari Allah.

Sementara pengalaman melalui proses kejadian, baik yang dialami maupun hasil observasi.

Hati mampu dan bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan menarik pelajaran dari pengalaman, jika memiliki sekurang-kurangnya tidak mengalami empat hal:

  • Rusak tidak berfungsi
  • Kotor tertutupi sampah
  • Tertutup dan terhalang
  • Terbalik tidak memberikan cerminan
  • Tidak mengenal arah
Rasulullah pernah ditanya tentang siapakah orang yang paling baik?

"Setiap mukmin yang hatinya makhmum," jawab Rasulullah. Hati yang makhmum adalah hati yang didalamnya tidak ada tipudaya, pengkhianatan, iri dan ketidakadilan. Hati yang bersih dan penuh takwa.

"Sungguh beruntung orang-orang yang mensucikan hatinya." (QS 91:9)

Berdzikir adalah usaha untuk menutup pintu-pintu agar setan tak mampu memasuki hati. Beramal shalih juga menyinari dan melapangkan hati dan dada. Memberikan cahaya dan menjaga kemuliaannya.

Berdekat-dekat dengan Al Quran, memberikan nutrisi paling besar yang dibutuhkan hati kita. Membaca dan mempelajarinya. Menarik hikmah dan mengetahui hakikatnya. Melalui lisan dan ilmu orang-orang shalih yang mengajarkan kepada kita.

Jangan beri kesempatan setan mendekat, apalagi membuka pintu-pintu yang bisa dimasukinya untuk menuju hati kita. Tutupi rapat-rapat pintu nafsu dan amarah, karena ini pintu yang sering digunakannya.

Tutupi juga pintu kekenyangan, meski dari makanan yang baik dan halal, sebab setan selalu mencari celah dan kesempatan. Sebab kekenyangan mengantarkan kita pada tahap lain, yaitu kemalasan dan berat melakukan banyak hal. Kekenyangan telah kita ketahui menjadi penyebab kita malas mendirikan shalat, malas membaca al Quran, malas berdzikir dan istighfar. Dan ketika itu terjadi, pintu-pintu lain akan terbuka lebar dengan mudahnya.

Jaga juga pintu kemewahan hidup, dalam pakaian, tempat tinggal, tunggangan, perhiasan dan segala bentuk lainnya. Sebab pintu lain yang agak digunakan setan adalah pujian dan tepuk tangan. Dinar, dirham, dolar dan rupiah, terbukti telah menjadi pintu tol bagi setan untuk menawan hati manusia.

Setan akan bekerja sangat keras membuka dan menyisipkan keburukan dalam hati manusia dengan menghembuskan perselisihan dan pertengkaran. Setan akan berusaha memalingkan kita dari usaha mencari dan memperbaiki aib diri. Kita akan dibuat mencari dan menguliti aib saudara sendiri. Tentang pribadinya, tentang keluarganya, tentang amalnya, tentang mazhabnya, tentang agamanya, tentang semuanya.

Maka pupuklah sifat pengasih dalam hati kita. Jika hati penuh kasih, maka mata akan memandangan dengan penuh welas asih. Jika hati penuh kebencian, maka mata akan memandan dan mencari dengan pisau keburukan. Jika hati penuh kelembutan, maka mata akan memandang dengan penuh kehalusan. Tapi jika hati penuh kekerasan, maka mata akan memandan dan melihat penuh dengan kedengkian.

Selamat berjuang para sahabat yang mulai. Pasti tidak akan mudah, tapi juga pasti akan berakhir mulia!