Showing posts with label Keluarga. Show all posts
Showing posts with label Keluarga. Show all posts

Ucapan-ucapan Ini Bisa Menjadi Runtuhnya Kehidupan

Ucapan adalah salah satu hal yang sangat tajam dalam penafsirannya. Apabila ucapan kita baik, maka akan terasa baik pula oleh yang mendengarkan. Namun apabila yang kita ucapkan buruk, maka akan buruk pula bagi yang mendengarkannya. Maka dari itu, menjaga ucapan dari hal-hal yang kurang bermanfaat jauh lebih baik.
Beberapa contoh kasus di bawah ini berawal dari ucapan yang sangat sederhana, namun efeknya luar biasa. Berikut kisahnya:

1. Saudara laki-lakinya bertanya saat kunjungan seminggu setelah adik perempuannya melahirkan : "Hadiah apa yang diberikan suamimu setelah engkau melahirkan ?"
 "Tidak ada." Jawab adiknya pendek.
Saudara laki-lakinya berkata lagi : "Masa sih, apa engkau tidak berharga disisinya? Aku bahkan sering memberi hadiah istriku walau tanpa alasan yang istimewa".
Siang itu, ketika suaminya lelah pulang dari kantor menemukan istrinya merajuk dirumah, keduanya lalu terlibat pertengkaran. Sebulan kemudian, antara suami istri ini terjadi perceraian.

Dari mana sumber masalahnya?
Dari kalimat sederhana yang diucapkan saudara laki-laki kepada adik perempuannya itu.

2. Saat sedang arisan seorang ibu bertanya : "Rumahmu ini apa tidak terlalu sempit? Bukankah anak-anakmu banyak?".

Rumah yang tadinya terasa lapang sejak saat itu mulai dirasa sempit oleh penghuninya. Ketenangan pun hilang saat keluarga ini mulai terbelit hutang kala mencoba membeli rumah besar dengan cara kredit ke bank.

3. Seorang teman bertanya : “Berapa gajimu sebulan kerja di toko itu?"
Ia menjawab : "1,5 juta rupiah". "Cuma 1,5 juta rupiah? Sedikit sekali ia menghargai  keringatmu. Apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu?"

Sejak saat itu ia jadi membenci pekerjaannya. Ia lalu meminta kenaikan gaji pada pemilik toko, pemilik toko menolak dan mem PHK nya. Kini ia malah tidak berpenghasilan dan jadi pengangguran.

4. Seseorang bertanya pada kakek tua : "Berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan?" Si kakek menjawab : "Sebulan sekali."
Yang bertanya menimpali : "Wah keterlaluan sekali anak-anakmu itu. Diusia senjamu ini seharusnya mereka mengunjungimu lebih sering".

Hati si kakek menjadi sempit padahal tadinya ia amat rela terhadap anak-anaknya. Ia jadi sering menangis dan ini memperburuk kesehatan dan kondisi badannya.

Apa sebenarnya keuntungan yang kita dapat ketika bertanya seperti pertanyaan-pertanyaan diatas?

Jagalah diri dari mencampuri kehidupan orang lain. Mengecilkan dunia mereka. Menanamkan rasa tak rela pada yang mereka miliki. Mengkritisi penghasilan dan keluarga mereka dan seterusnya dan seterusnya.

Kita akan menjadi agen kerusakan di muka bumi dengan cara ini. Bila ada bom yang meledak cobalah introspeksi diri, bisa jadi kitalah yang menyalakan sumbunya.


Semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan kita.

*dari berbagai sumber

12 Sikap Istri yang Menentramkan Hati Suami

Seorang Istri merupakan permata terindah bagi suaminya. Tanpa istri tak ada yang namanya suami.
Berikut 12 sikap istri yang dapat menentramkan hati suami.
  1. Berhias secantik mungkin serta banyak tersenyum ketika suami berada di rumah.
  2. Menampakkan wajah yang selalu ceria dan berseri ketika ada di depan suami.
  3. Suka memberi perhatian kepada suami. Dengan perhatian tersebut maka akan membuat seorang suami merasa nyaman.
  4. Menerima sekecil apapun pemberian (materi) suami. Dan tidak sekali-kali mengeluhkan atau menyepelekannya.
  5. Tidak banyak menuntut kepada suami dengan hal-hal yang masih belum bisa ia penuhi.
  6. Tidak suka membantah apa yang suami ucapkan dan bersuara rendah ketika berbicara kepada suami.
  7. Selalu mentaati segala perintah dan larangan suami sepanjang bukan menyuruh pada hal-hal kemaksiatan.
  8. Suka menemani suami di saat makan dengan ditemani maka seorang suami akan merasakan kenikmatan dalam kebersamaan.
  9. Tidak suka melakukan sesuatu ataupun kegiatan yang tidak disukai suami.
  10. Tidak suka keluar rumah jika tak ada keperluan penting karena rata-rata seorang suami tidak menyukainya.
  11. Suka menghibur hati suami ketika ia dalam suasana bersedih.
  12. Dan selalu turuti permintaan suami jika hendak mengajak tidur bersama sepanjang tidak ada hal-hal yang menghalangi untuk melakukannya.
Jika hal tersebut diatas bisa dilakukan seorang isteri, maka seorang suami akan makin sayang kepada isterinya dan menjadi suami yang setia.

Semoga kita semua mendapatkan pasangan yang sholeh/sholehah dan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah, serta kelak dimasukkan ke dalam surga yang terindah.


Semoga sahabat yang "SHARE" tulisan ini ditinggikan ilmunya, diangkat derajatnya, dibesarkan rezekinya, diharumkan namanya, disetiakan cintanya, dan dipanjangkan umurnya dalam kesuksesan dan keberkahan hidup. Aamiin


Semoga bermanfaat.


Krisis Peran Ayah di Negeri Kita


Memilukan!! Itu sekiranya kata yang pas untuk menggambarkan kehidupan keluarga di sekitar kita. Bagaimana tidak, sekarang ini peran seorang AYAH dalam keluarga semakin tidak maksimal. Mereka hanya berkutat pada kerja, kerja, dan kerja. Padahal hak keluarganya bukan saja pemberian nafkah materi, namun nafkah batin, pendidik, dan juga kasih sayang yang tulus.

Nah, di bawah ini ada banyak pernyataan mengenai baiknya seorang AYAH harus bagaimana dan pesan-pesan positifnya. Silakan disimak.

  1. Jika memiliki anak sudah ngaku-ngaku jadi AYAH, maka sama anehnya dengan orang yang punya bola ngaku-ngaku jadi pemain bola.
  2. AYAH itu gelar untuk lelaki yang mau dan pandai mengasuh anak bukan sekedar ‘membuat’ anak.
  3. Jika AYAH mau terlibat mengasuh anak bersama ibu, maka separuh permasalahan negeri ini teratasi.
  4. AYAH yang tugasnya cuma ngasih uang, menyamakan dirinya dengan mesin ATM. Didatangi saat anak butuh saja.
  5. Akibat hilangnya fungsi tarbiyah dari AYAH, maka banyak AYAH yang tidak tahu kapan anak lelakinya pertama kali mimpi basah.
  6. Sementara anak dituntut sholat shubuh padahal ia dalam keadaan junub. Sholatnya tidak sah. Dimana tanggung jawab AYAH?
  7. Jika ada anak durhaka, tentu ada juga AYAH durhaka. Ini istilah dari Umar bin Khattab.
  8. AYAH durhaka bukan yang bisa dikutuk jadi batu oleh anaknya. Tetapi AYAH yang menuntut anaknya shalih dan shalihah namun tak memberikan hak anak di masa kecilnya.
  9. AYAH ingin dido’akan masuk surga oleh anaknya, tapi tak pernah berdo’a untuk anaknya.
  10. AYAH ingin dimuliakan oleh anaknya tapi tak mau memuliakan anaknya.
  11. Negeri ini hampir kehilangan AYAH. Semua pengajar anak di usia dini diisi oleh kaum ibu. Pantaslah negeri kita dicap fatherless country.
  12. Padahal keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini. Dimana AYAH sang pengajar utama?
  13. Dunia AYAH saat ini hanyalah Kotak. Yakni koran, televisi dan komputer. AYAH malu untuk mengasuh anak apalagi jika masih bayi.
  14. Banyak anak yang sudah merasa yatim sebelum waktunya sebab AYAH dirasakan tak hadir dalam kehidupannya.
  15. Semangat qur’an mengenai pengasuhan justru mengedepankan AYAH sebagai tokoh. Kita kenal Lukman, Ibrahim, Ya`qub, Imran. Mereka adalah contoh AYAH yang peduli.
  16. Ibnul Qoyyim dalam kitab tuhfatul maudud berkata, “Jika terjadi kerusakan pada anak penyebab utamanya adalah AYAH”.
  17. Ingatlah! Seorang anak bernasab kepada AYAH-nya bukan ibu. Nasab yang merujuk pada anak menunjukkan kepada siapa Allah meminta pertanggung jawaban kelak.
  18. RasuluLLAH yang mulia sejak kecil ditinggal wafat oleh AYAH-nya. Tapi nilai-nilai ke-AYAH-an tak pernah hilang didapat dari sosok kakek dan pamannya.
  19. Nabi Ibrahim adalah AYAH yang super sibuk. Jarang pulang. Tapi dia tetap bisa mengasuh anak meski dari jauh. Terbukti 2 anaknya menjadi Nabi.
  20. Generasi sahabat menjadi generasi gemilang karena AYAH amat terlibat dalam mengasuh anak bersama ibu. Mereka digelari umat terbaik.
  21. Di dalam quran ternyata terdapat 17 dialog pengasuhan. 14 diantaranya yaitu antara AYAH dan anak. Ternyata AYAH lebih banyak disebut.
  22. Mari ajak AYAH untuk terlibat dalam pengasuhan baik di rumah, sekolah dan masjid.
  23. Harus ada sosok AYAH yang mau jadi guru TK dan TPA. Agar anak kita belajar kisah Umar yang tegas secara benar dan tepat. Bukan ibu yang berkisah tapi AYAH !
  24. AYAH pengasuh harus hadir di masjid. Agar anak merasa tentram berlama-lama di dalamnya. Bukan was-was atau merasa terancam dengan hardikan.
  25. Jadikan anak terhormat di masjid. Agar ia menjadi generasi masjid. Dan AYAH yang membantunya merasa nyaman di masjid.
  26. Ibu memang madrasah pertama seorang anak. Dan AYAH yang menjadi kepala sekolahnya.
  27. AYAH kepala sekolah bertugas menentukan visi pengasuhan bagi anak sekaligus mengevaluasinya. Selain juga membuat nyaman suasana sekolah yakni ibunya.
  28. Jika AYAH hanya mengurusi TV rusak, keran hilang, genteng bocor di dalam rumah, ini bukan AYAH 'kepala sekolah' tapi AYAH 'penjaga sekolah'.
  29. Ibarat burung yang punya dua sayap. Anak membutuhkan kedua-duanya untuk terbang tinggi ke angkasa. Kedua sayap itu adalah AYAH dan ibunya.
  30. Ibu mengasah kepekaan rasa, AYAH memberi makna terhadap logika. Kedua-duanya dibutuhkan oleh anak.
  31. Jika ibu tak ada, anak jadi kering cinta. Jika AYAH tak ada, anak tak punya kecerdasan logika.
  32. AYAH mengajarkan anak menjadi pemimpin yang tegas. Ibu membimbingnya menjadi pemimpin yang peduli.
Semoga bermanfaat...

Menyesal, Ternyata Ini 7 Rahasia Mendidik Anak yang Wajib Anda Ketahui

Anak ditipkan oleh Allah untuk kita pelihara dan ajarkan hal-hal yang baik. Karena anak kita juga sebuah titipan, maka kelak akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah. Oleh karena itu sebagai orangtua kita harus mendidik dan mengajarkan anak sebaik mungkin. Jangan sampai anak kita menjadi pemberat amalan buruk kita di akhirat nanti.
Mendidik anak sedari kecil
Nah, berikut ini ada 7 Rahasia Mendidik Anak oleh Ustdz Farid Ahmad. Semoga kita bisa membiasakan hal-hal tersebut.
  1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.
  2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.
  3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.
  4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.
  5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.
  6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf ya, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.
  7. Berdoalah. Selain tips di atas, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Demikian artikel 7 rahasia mendidik anak. Semoga bermanfaat.

[TERUNTUK ISTRI] Jangan Menambah Dosa Suami


"Sudah shalat ashar?" Tanya Suami.
"Belum." Jawab istrinya pendek.
Suami bertanya lagi : "Kok belum shalat, mengapa?" ketus istrinya menjawab: "Aku baru saja pulang, capek sekali dan aku tadi ketiduran."
Suaminya menimpali: "Baiklah... bangun dan shalatlah ashar dan maghrib sekaligus, sebentar lagi sudah mau masuk waktu isya."

Pada keesokan harinya suami pergi untuk tugas ke luar kota. Seperti biasa seharusnya si suami menelpon istrinya bila telah tiba dengan selamat di tempat kerjanya.
Si istri menunggu berjam-jam telepon dari suaminya namun si suami tak juga menghubunginya.
Pemberitahuan dengan SMS singkat pun tidak ada. Istripun mulai cemas, karena ini bukan kebiasaan suaminya. Ia berpraduga macam-macam dan amat khawatir dengan keselamatan sang suami. Berkali-kali ia mencoba menghubungi HP suaminya, terhubung namun tidak diangkat.

Setelah beberapa jam akhirnya si suami mengangkat HP nya.
Dengan terbata-bata si istri bertanya : "Suamiku, apakah engkau telah tiba dengan selamat ?"
"Ya, alhamdulillah.'' Jawab suami singkat. 
"Kapan sampainya?" Si istri bertanya lagi. Dengan cuek si suami menjawab : "Aku sampai kira-kira 4 jam yang lalu."
Dengan nada marah si istri berkata lagi : "Sudah 4 jam yang lalu dan tidak menghubungi aku?"
Kemudian masih dengan nada malas si suami menjawab : "Aku merasa capek sekali dan aku ketiduran sebentar."
Si istri menimpali : "Berapa menit sih kalau harus menelponku? Cuma sebentar masa nggak bisa? Apa nggak kedengaran bunyi HP mu waktu tadi aku menghubungi berkali-kali?"
"Ya... aku dengar." Jawab suami.
Dengan suara sedih si istri berkata: "Kok gitu sih? Apa sudah nggak sayang padaku lagi?" Si suami menimpali : "Aku amat sayang padamu... tapi kemarin mengapa engkau tidak menyahuti seruan azan ashar dan bersegera shalat, bukankah shalat itu hanya sebentar, bagaimana nanti kalau aku ditanya Allah SWT, tentang perbuatanmu itu. Apakah engkau sudah tidak sayang padaku?"

Di ujung HP sambil terisak si istri berkata : "Engkau benar suamiku... Aku mohon maaf... Aku berjanji untuk tidak mengulanginya lagi."

Sejak saat itu si istri tidak pernah lagi mengakhirkan shalat bila telah tiba waktunya.
Sungguh... orang yang benar-benar mencintaimu adalah orang mendorongmu ke depan untuk berjalan bersama di jalannya Allah, ia akan terus menyokongmu agar engkau tidak berpaling ataupun mundur ke belakang.

Semoga bemanfaat.

[Teruntuk Suami-Istri] Dosa yang Merusak Pernikahan


Berikut hal-hal yang bisa jadi pertimbangan dan pengetahuan seputar suami dan istri. Jangan sampai kita termasuk di salah satunya ya.

Suami:
1. Suami tidak berfungsi menjadi pemimpin dengan baik, akibatnya saling melukai.
2. Suami gagal menjadikan Istri nomer satu dalam hidupnya.
3. Suami membandingkan Istri dengan wanita lain.
4. Suami kurang disiplin mengontrol emosi dan kebiasaan buruk.
5. Suami gagal memuji hal-hal kecil dari Istri.
6. Suami menolak pendapat Istri.
7. Suami tidak pernah minta maaf.

Istri:
1. Istri tidak menghargai Suami sebagai otoritas.
2. Istri gagal menundukkan diri kepada Suami.
3. Istri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah.
4. Istri gagal menunjukan rasa syukur kepada Suami.

Kebutuhan seorang Suami:
1. Kebutuhan biologis.
2. Istri sebagai sahabat.
3. Rumah yang rapi.
4. Istri yang menarik.
5. Saling menghargai.

Kebutuhan seorang Istri:
1. Kasih sayang dan penghargaan.
2. Diajak bicara.
3. Jujur dan terbuka.
4. Keuangan yang cukup.
5. Komitmen terhadap keluarga.

Ingat!
Kepala keluarga yang berhasil dalam keluarga maka keberhasilan yang lain akan mengikuti. Kepala keluarga yang gagal dalam keluarga maka kegagalan lain akan mengikuti.

Kebahagiaan perkawinan membutuhkan perjuangan yang tidak kenal lelah, dan membutuhkan kehadiran dan pertolongan Tuhan.

Berbahagialah mereka yang benar-benar menikmati hidup rumah tangga yang rukun dan damai, meskipun itu harus diperoleh dengan cucuran air mata. 
Belaian tangan suami adalah emas bagi istri.
Senyum manis sang istri adalah permata bagi suami.
Kesetiaan suami adalah mahkota bagi istri.
Keceriaan istri adalah sabuk di pinggang suami.
Perbaikilah apa yang bisa diperbaiki sekarang sebelum terlambat. Cintailah pasangan yang telah Tuhan sediakan untukmu!

Semoga bermanfaat.

[Teruntuk Orangtua] Mengatasi Peter Pan Syndrome dan Cinderella Complex


Share seminar parenting "Peter Pan Syndrome dan Cinderella Complex" dengan narasumber Ibu Elly Risman yg diorganisir oleh Supermoms, 24 Oktober 2015.

(Diringkas oleh peserta seminar: Rivalino Shaffar CCC-Certified Career Coach).

Ringkasan ini hanya menyampaikan sebagian materi yg kompleks sesuai pemahaman penulis.

Seminar dibuka dengan tingginya perceraian terutama oleh pasangan muda di Indonesia. Dan lebih dr 60% perceraian krn meloloskan permintaan istri untuk bercerai. Kenapa banyak pernikahan muda bercerai (1 cerai:10 pernikahan)? Dan kenapa istri banyak meminta cerai? 
Salah satu faktor adalah peter pan syndrome dan cinderella complex yg menyebabkan ketidakharmonisan dan perselingkuhan.

Orangtua yg memberikan semua kebutuhan dan keinginan anaknya bahkan ketika anak belum memintanya akan membuat anak memiliki Adversity Quotion (AD) yang rendah. AD adalah kemampuan utk tabah dlm masalah, "tahan banting" dlm menghadapi masalah hidup. 
(Saat ini profesional yang memiliki AD yg tinggi banyak dicari oleh perusahaan dan salah satu modal penting sbg entrepreneur-tambahan penulis).

Jika anak tsb laki2 yg ber-AD rendah, sangat mungkin memiliki Peter Pan Syndrome dan yang perempuan memiliki Cinderella Complex. Dalam pergaulan mereka akan mudah menyerah pada pengaruh negatif spt narkoba dan lebih mungkin memiliki anak di luar nikah. Ketika menikah laki laki ini tidak bs bertanggung jawab ketika masa sulit dan atau serba bergantung pada istri yg dianggap sbg Ibunya yg mengatur/menyediakan semua kebutuhan dr ikat pinggang sampai tukang yg akan membetulkan genteng. 
Yang perempuan sbg istri akan mencari suami yg mampu memberinya segalanya dan akan mudah meminta cerai di saat sulit.

Sebaiknya orangtua mulai membiasakan diri melatih anak-anaknya utk BMM (Berfikir-Memilih-Mengambil Keputusan). 

Lebih sering lah menggunakan kalimat tanya spt "bagaimana perasaanmu ttg hal ini?", 
"Apa yang kamu perlu lakukan?,
"Apa dampaknya kalau kamu melakukan hal itu?" (Dalam ilmu leadership, teknik ini digunakan dalam sesi coaching-Penulis). Dengan nada datar dan intonasi tidak menyudutkan.

Gunakan gaya parenting otoritatif, yaitu keseimbangan antara ekspektasi ortu dan dukungan ortu / kasih sayang atau keseimbangan logika dan cinta. 
Ortu memberi harapan/ekspektasi yang tinggi sekaligus memberi dukungan, misalnya "papa pengen kamu melakukan hal ini, bagaimana papa bisa membantumu?" 

Siapkan anak utk masa depan dengan mempertimbangkan 8 aspek perkembangan : Keimanan, ibadah, Akhlak, emosi, kecerdasan (logika, nalar dan akademis), sosial, fisik & kesehatan dan seksualitas (memahami diri dan lawan jenis).

Seminar ini juga menitik beratkan pada peran ayah dan menyembuhkan luka psikologis para ortu. Peran ayah sbg pemimpin keluarga saat ini lemah sehingga istri dan anak kehilangan panutan yg memberi contoh ketegasan, keberanian dan melindungi dgn penuh kasih sayang. 
Oleh karena itu pahami inner child diri dan pasangan.

Inner child adakan kondisi kejiwaan yg membekas dr masa kecil. Inner child tidak selalu buruk namun perlu secara bijaksana disikapi. Seorang ayah yg dulunya kehilangan Ibu dari kecil akan bisa tergantung pada istrinya. Seorang istri yang dulunya dididik terlalu mandiri oleh ayahnya akan tidak mau dibantu suaminya.

Poin-poin penting:
1. Bantu anak bisa mengambil keputusan sendiri dgn banyak bertanya ketika anak sdg banyak PR, dalam konflik dgn temannya, dll. Sedikit menasehati tetap boleh.

2. Pahami bahwa ekonomi keluarga tidak selalu naik dan anak2 akan menjalankan kehidupan rumah tangganya sendiri jadi ajar anak2 sesuai perannya. Laki laki menjadi suami dan ayah yang tegas, berani, melindungi dgn kasih sayang dan anak perempuan yang merawat dan melindungi penuh kasih sayang.

3. Kita membesarkan anak-anak di era digital shg ortu harus tahu games, bacaan, tontonan dan pergaulan di sosmed/gadgetnya.

4. Ortu perlu memahami inner child diri sendiri dan pasangannya dan mulai menjembatani kebutuhan dr inner child tersebut sehingga orangtua (walau pun sudah bercerai) tampil kompak dlm mendidik anak (dual parenting).

5. Bantu anak memilih pasangan hidupnya dengan mengajarkan bagaimana memilih teman yang baik serta memberi contoh bagaimana seorang suami memperlakukan istri dan seorang ayah memperlakukan anaknya. Ingat, kita tidak sekedar memilih menantu tapi juga memilih besan krn cara calon besan mendidik anaknya (calon menantu kita) mempengaruhi kejiwaan calon menantu tsb. Ajarkan anak utk mempertimbangkan cara marah calon pasangannya.

6. Orangtua jangan lupa menjalankan peran sbg suami dan istri karena akhirnya Anda akan tinggal berdua. Jangan sibuk memikirkan dan menjalankan peran ayah dan Ibu namun lupa merawat kasih Anda sbg suami dan istri. Anak2 bisa merasakan hubungan kasih ayah kepada ibunya (dan sebaliknya) dan hal mempengaruhi cara pandang anak thd makna pernikahan dan mencari pasangan dr lawan jenis. Hal ini juga membantu Anda hidup dengan indah stlh anak-anak sibuk dan berkeluarga.

7. Laki laki memiliki otak lebih berat 50 gr dibanding perempuan. Namun otak perempuan memiliki corpus collosum, jembatan otak kiri dan otak kanan, yg lebih tebal. Laki laki lebih rasional, kurang empati dibanding perempuan dan fokus pada solusi. Perempuan lebih emosional, insting lebih tajam-langsung bertindak cepat, namun sambil berpikir. Hal ini menyebabkan perlunya pendekatan berbeda antara anak laki laki dgn perempuan spt bicara pada suami/anak laki2 jangan lebih dr 15 kata sedangkan dgn istri/anak perempuan bisa berpanjang lebar.

Sumber-sumber penting : Buku Ilmu Memeluk Anak ditulis oleh Ibu Elly Risman dan tim, facebook group: Kita dan Buah Hati, youtube: SEMAI 2045.


Note: SEMAI artinya Selamatkan Masa Emas Anak Indonesia.