Showing posts with label Pernikahan. Show all posts
Showing posts with label Pernikahan. Show all posts

Teruntuk Wanita, Jangan Tolak Lamaran Laki-Laki yang Memenuhi 5 Ciri Berikut Ini


TebarHikmah.ga - Setiap wanita muslim tentu mendambakan laki-laki yang shaleh lagi taat, taat ibadahnya, bagus akhlaknya serta indah tutur katanya, pandangan mata yang menyejukkan, setiap untaian katanya yang baik lagi berisi nasihat-nasihat yang indah. Memiliki kepedulian yang tinggi serta perhatian, setiap wanita tentu memimpikan bertemu dengan laki-laki seperti ini sebagai pendamping hidupnya. Sebagai calon ayah bagi anak-anaknya, sebagai calon imam yang akan memimpin dan membimbingnya sampai ke surga kelak.

Kebingungan yang sering muncul bagi setiap muslimah adalah bagaimana cara mendeteksi atau melihat laki-laki tersebut baik atau tidak, bagaimana mengenali ciri-cirinya. Banyak yang kelihatannya shaleh namun setelah menikah sifat aslinya menunjukkan jauh dari keshaleh-annya, banyak yang tampak diluar baik namun ketika setelah menikah terlihat sangat terbalik sekali dengan sifat awal yang dikenal, penyesalan di akhir tentu hal yang tidak diinginkan oleh semua wanita, tidak mau kalau pernikahan yang dia dambakan adalah sebuah kebahagiaan namun berujung pada penyesalan karena mendapatkan laki-laki yang jauh dari harapannya.

Berikut kami ada 5 ciri laki-laki shaleh yang insya Allah baik, taat serta cocok untuk diterima lamarannya:

1. Baik Hubungannya dengan Allah

Ciri pertamanya adalah memiliki hubungan yang baik dengan Allah SWT, bisa terlihat dari ibadahnya kepada Allah, shalat tepat waktu, mengerjakan amalan-amalan sunnah, ingin selalu dekat dengan Allah bisa dilihat dari kualitas dan kuantitasnya dalam berinteraksi dengan Al-quran. Selalu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan tidak baik seperti menundukkan pandangannya pada wanita, menjaga pergaulannya dengan wanita, menjaga harta dan memastikan setiap harta yang dia nikmati adalah harta yang halal, didapat dari sumber yang halal serta cara yang halal pula.


2. Baik Hubungannya dengan Orangtuanya (Khususnya Ibu)

Ciri kedua yang dimiliki laki-laki shaleh adalah memiliki hubungan baik dengan ibunya, selalu taat dan patuh pada ibunya, selalu berbakti pada ibunya, memiliki kedekatan
khusus dengan ibunya.

3. Baik dan Perhatian Terhadap Anak-Anak

Ciri yang ketiga adalah memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak kecil, sensitive ketika melihat anak-anak dan secara refleks ingin bermain dengan anak-anak yang dilihatnya, menggendong anak-anak yang dilihatnya. Rasa ini muncul tanpa disengaja, tapi memang sudah ada dalam dirinya. Ini sangat penting karena mencari suami adalah mencari calon ayah bagi anak-anakmu, maka pastikanlah ia orang yang memiliki kepedulian terhadap anak kecil, sebagaimana Rasulullah SAW yang berhenti dan bahkan turun dari untanya ketika melihat anak kecil.

4. Baik Hubungan Sosial dan Kemasyarakatannya

Berumah tangga adalah proses yang komplit, mempertemukan dua insan yang berbeda, mempertemukan dua keluarga yang berbeda dan juga mempertemukan dengan kehidupan serta lingkungan yang baru. Hidup bertetangga adalah salah satu hal yang akan dijalani oleh setiap keluarga. Maka kemampuan menjalin hubungan sosial kemasyakaratan adalah hal penting yang mesti dimiliki oleh sang suami sebagai kepala rumah tangga, bisa membaur dengan lingkungan sekitar, turut dan ikut serta kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di sekitarnya seperti kerja bakti, pengajian, saling menolong dan membantu dalam suka duka.


5. Baik Hubungannya dengan Uang

Uang, ia memang bukanlah segala-galanya, akan tetapi untuk mendapatkan segala-galanya butuh yang namanya uang. Tak sedikit rumah tangga yang bubar, hancur berantakan berujung pada perceraian hanya gara-gara uang, apakah karena uang yang sedikit , suami yang tidak bisa mencari uang, atau mungkin kehidupan yang terlalu boros tidak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan sehingga menyebabkan berhutang sana-sini.

Baca juga: Pacaran Dilarang, Ta'aruf Menjadi Solusi

Kemampuan berhubungan baik dengan uang adalah kemampuan wajib yang mesti dimiliki seorang suami, mampu mencarinya dengan cara dan sumber yang halal, serta mampu juga mengatur pengeluaran, pemasukan serta pengelolaan investasi untuk masa depan. Baik hubungannya dengan uang bukan berarti ia kaya raya dan memiliki banyak uang, akan tetapi ia mampu menggunakan uang, menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran, mengatur emosi untuk memilih antara suatu kebutuhan dengan yang hanya keinginan.

Ya, kurang lebih itulah 5 ciri laki-laki shaleh yang jika ia datang melamarmu jangan kamu tolak, tips lain agar mudah bertemu dengannya maka pantaskan jugalah diri seperti apa ciri-cirinya, karena jodoh adalah cerminan dirimu. Mungkin muncul lagi pertanyaan dari kaum muslimah, bagaimana cara mengetahui laki-laki yang memiliki 5 ciri diatas?, Insyaa Allah akan kita bahas dalam waktu dekat.

dari berbagai sumber

Hikmah Pernikahan dalam Islam


Sebagaimana diketahui, anak menjadi idaman dan harapan Ayah dan Ibu. Anak yang kelak menjadi penerus dan pelanjut generasi Bapak dan Emak. Dari keluargalah kemudian terbentuk masyarakat, bangsa dan peradaban umat manusia. Peradaban umat manusia akan terus langgeng dan eksistensi manusia dapat terjaga. Aspek regenerasi inilah sangat ditekankah oleh Allah Ta’ala dan penerus anak cucu Adam.



Hikmah menikah dalam agama disebutkan dalam Al-qur’an bahwa manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Perjumpaan antara laki-laki dan perempuan merupakan sunnatullah. Kualitas generasi ditentukan oleh keluarga. Perhatian pada pendidikan moral, intelektual (kognitif), emosional (afektif), dan psikomotorik (kreatifitas) menjadi penting. Bobot peradaban manusia akan lebih utuh.

Sunnah Rasulullah SAW, rumah tangga dan peradaban umat manusia sangat berhubungan erat. Dengan menikah, sebuah keluarga terbentuk, dan dari keluarga itu lahirlah generasi. Anak adalah generasi manusia yang melanjutkan peradaban manusia. Peradaban manusia yang menjanjikan sangat tergantung sejauhmana kualitas generasi pelanjutnya. Generasi yang buruk berarti melahirkan peradaban buruk.

Calon suami istri yang menikah karena Allah Ta’ala akan senantiasa menghasilkan kehidupan rumah tangga yang bahagia. Namun bila tujuan yang diniatkan pada awalnya buruk, maka mungkin saja akan muncul hal-hal yang tidak diinginkan dalam pernikahan. Oleh karena itu, banyak orang tua yang selalu menanyakan tujuan pernikahan kepada anak mereka karena ingin memastikan bahwa apa yang dicita-citakan oleh anak mereka dalam suatu hubungan pernikahan adalah hal yang baik.
Hikmah Menikah dalam Agama Islam

Membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warohmah merupakan tujuan mulia bagi sepasang suami isteri. Pondasi akidah yang kuat serta tsaqofah Islam yang luas akan memudahkan jalan untuk menggapai kemuliaan dalam berumah tangga. Menggali dan terus belajar tentang ilmu islam dapat memperkokoh bangunan keluarga, sebab setiap keluarga akan menemui masalah kehidupan dan solusinya dengan mengembalikannya kepada Alqur’an dan As Sunah.

Anak merupakan investasi yang sangat berharga bagi keluarga dan masyarakat. Anak-anak yang saat ini masih kecil nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Di pundak merekalah masa depan kesejahteraan ummat akan dibebankan. Memberikan mereka bekal tauhid dan akhlak semasa kecil akan menjadikan mereka sosok yang dapat diandalkan saat menginjak dewasa. Dibawah ini adalah beberapa hikmah menikah dalam agama Islam:

1. Rizki Makin Berlimpah

Dari Abu Hurairah ra., Nabi sallahu alaihi wassalam bersabda : “Allah enggan untuk tidak memberi rizki kepada hamba-Nya yang beriman, melainkan pasti diberinya dengan cara yang tak terhingga.” (HR. Al-Faryabi dan Baihaqi)

Dari Jabir ra., ia berkata : “Nabi sallahu alaihi wassalam bersabda : ‘Ada tiga hal bila orang melakukannya dengan penuh keyakinan kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya, Allah ta’ala mewajibkan diri-Nya untuk membantunya dan memberinya berkah. Orang yang berusaha memerdekakan budak karena imannya kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya, maka Allah ta’ala mewajibkan diri-Nya membantunya dan memberinya berkah. Orang yang menikah karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya, maka Allah ta’ala mewajibkan diri-Nya membantunya dan memberinya berkah….’” (HR. Thabarani).

Dari Jabir ra., ia berkata : “Nabi sallahu alaihi wassalam bersabda : ‘Tiga golongan yang berhak mendapatkan pertolongan dari Allah ta’ala, yaitu : seorang budak yang berjanji menebus dirinya dari majikannya dengan penuh iman kepada Allah ta’ala, maka Allah ta’ala mewajibkan diri-Nya untuk membelanya dan membantunya; seorang lelaki yang menikah guna menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan Allah (zina), maka Allah mewajibkan diri-Nya untuk membantunya dan memberinya rizki ..’.” (HR. Dailami)

“Carilah oleh kalian rezeki dalam pernikahan (dalam kehidupan berkeluarga).” (HR Imam Ad-Dailami dalam Musnad Al-Firdaus).

2. Memperoleh Pertolongan Allah Subanahu wata'ala

Jika laki-laki dan perempuan menikah maka akan mendapatkan pertolongan dari Allah di hari kiamat kelak: “Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah:
a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah.
b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya.
c. Perempuan dan laki-laki yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

3. Mendapat Pahala yang Berlipat Ganda

Hikmah pernikahan dalam Islam selanjutnya adalah memperoleh pahala berlipat ganda. Pahala orang yang menikah itu lebih banyak dibanding yang belum menikah dalam perkara beramal. Semangat beibadah dalam keluarga akan otomatis berdampak positif kepada perkembangan anak. Sang anak akan mendapatkan tauladan dari orang tuanya tentang pentingnya belajar Islam.

Mendirikan shalat wajib 5 waktu bersama seluruh anggota keluarga dapat dijadikan salah satu sarana untuk memperoleh pahala berlipat ganda dengan semangat keislaman. “Dua rakaat yang dilakukan orang yang sudah berkeluarga lebih baik dari tujuh puluh rakaat shalat sunah yang dilakukan orang yang belum berkeluarga.” (HR. Ibnu Adiy dari Abu Hurairah)

4. Diampuninya Dosa Ketika Bermesraan Dengan Pasangan

“Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan istrinya memperhatikan suaminya,” kata Nabi Saw menjelaskan, “maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan perhatian penuh Rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangannya (diremas-remas), maka berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela-sela jari jemarinya.” (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi dari Abu Sa’id Al-Khudzri r.a)


5. Menggenapkan Setengah Agama Islam

“Apabila seorang hamba telah berkeluarga, berarti dia telah menyempurnakan setengah dari agamanya maka takutlah kepada Allah terhadap setengahnya yang lainnya.” (HR At-Thabrani)

Imam Al Ghazali mengatakan bahwa hadits diatas memberikan isyarat akan keutamaan menikah dikarenakan dapat melindunginya dari penyimpangan demi membentengi diri dari kerusakan. Dan seakan-akan bahwa yang membuat rusak agama seseorang pada umumnya adalah kemaluan dan perutnya maka salah satunya dicukupkan dengan cara menikah.” (Ihya Ulumuddin).

Demikian ulasan mengenai hikmah pernikahan dalam agama Islam. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Ya Allah, Sayangi Para JOMBLO dan Segera Pertemukan dengan Jodohnya, Aamiin ya Robb...

Ya Allah, Sayangi Para JOMBLO dan Segera Pertemukan dengan Jodohnya, Aamiin ya Robb...
Jomblo sedang menyendiri
Jomblo Kena Lagi Deh... Kasihan ya Sob... Hehe... Makanya dong, berkelana mencari sang pujaan jiwa.. Halah...

Sebuah riwayat, berkata Al-Imam Al-Kabir, Syaikhu Asy-Syafi’iyyah, Imamul Haramain, Abul Ma’ali Abdul Malik bin Al-Imam Abu Muhammad Abdullah bin Yusuf Al-Juwaini rahimahullah (wafat 478 Hijriyah) dalam kitab “Nihayatul Mathlab Fi Dirayatil Madzhab”:

“Nikah adalah termasuk diantara sebab hilangnya kegilaan. Sebagaimana membujang adalah termasuk diantara sebab kegilaan”.


Kegilaan? Ya, merunut tulisan di atas memang makna jomblo bisa diartikan bermacam-macam. Kegilaan salah satunya. Namun bukan kegilaan seperti orang sakit jiwa ya Sob. Tenang saja aman terkendali kok. Tidak usah khawatir akan orang bilang apa tentang kamu yang menjomblo. Cuekin saja. Toh mereka yang menilai kamu belum tentu tahu perjuangan apa yang telah kamu lakukan. Bisa jadi mereka juga punya pengalaman yang lebih menyedihkan dulunya.

Nah, nikah solusinya. Nikah yang seperti apa? Yang seperti pada umumnya atuuh... Seperti slogan sebuah online shop: Cari, Klik, Nikahi, Nikmati... Halah...

Maka dari itu, yuk kita berdoa... Ya Allah, sayangi para jomblo dan segera pertemukan dengan jodohnya, aamiin ya Robb.. 

Kenapa Harus Ta'arufan dan Tidak Boleh Pacaran? Ini Lho 7 Alasannya

Siapa sih yang gak kenal "Pacaran". Hubungan tak halal antara dua insan manusia berlawanan jenis ini makin marak di lingkungan kita. Awalnya hanya berkenalan, lama-lama deketan, kerasan, saling ada rasa rindu, akhirnya jadian. Setelah lama jadian, ah.. sudahlah jangan diteruskan.. ngeri..

Lantas apa arti pacaran itu sendiri? Menurut wikipedia pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Namun, pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.

Nah, wikipedia saja memberikan argumen bahwa pacaran sudah tidak sejalan dengan tujuan awal yaitu menuju pernikahan. Justru banyak pacaran sekarang yang hanya untuk melampiaskan hawa nafsu semata. Iih.. ngeri gak tuh, masih remaja tapi kelakuannya naudzubillah min dzalik. Termasuk zina kan tuh, dosa besar lho.

Terus gimana dong kalau gak pacaran, nanti gak kenal dong?
Gini sob, kalau kamu beragama Islam ada cara halal yang dianjurkan, namanya ta'aruf. Ta'aruf jelas beda dengan pacaran sob.
Menurut wikipedia Taaruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah (Pernikahan). Taaruf juga bisa diartikan dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.


Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Karena menurut kaum Islam fundamentalis tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat. Taaruf menurut mereka tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Jadi jelas kan bedanya? Dan bagi kamu yang masih ragu dengan ta'aruf, berikut ini ada 7 alasan kenapa kamu harus ta'aruf.
  1. Melalui ta'aruf, perjalanan cinta jadi lebih terjaga.
  2. Terhindar dari segala bentuk php, kalau oke, nikah. Kalau gak, cari yang lain tanpa baper apalagi galau.
  3. Kalau ta’aruf gagal, hati gak harus hancur berkeping keping.
  4. Proses saling mengenal menjadi lebih jujur dan apa adanya.
  5. Dengan ta'aruf kita bisa mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
  6. Ta’aruf cenderung dirahasiakan prosesnya sehingga terlindungi dari fitnah, insyaallah berkah pun terarah.
  7. Pasca menikah, perjalanan cinta yang sebenarnyalah dimulai, minim drama, dengan visi yang sama, mencintai pasangan selamanya, dan rasa tanggungjawab atas pilihan yang telah diambilnya.
Faktanya ta’aruf menghindarkan kita dari drama, memberi kita pilihan untuk menjalani hubungan dengan visi yang sama. Karena ta’aruf adalah salah satu cara yang bisa kita pilih untuk menemukan cinta sejati. Setuju kah?

Selamat menemukan cinta sejatimu, semoga Allah memudahkan!