Antara Ghibah dan Fitnah


Sesungguhnya banyak dosa yang tak terasa, diantaranya adalah ghibah dan fitnah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wasallama pernah bersabda, "Tahukah engkau apa itu ghibah?" Para sahabat menjawab "Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih tau"

Salah satu sahabat berkata, "Engkau menyebutkan kejelekan saudara mu yang ia tidak suka untuk didengar orang lain."

Baginda ditanya, "Bagaimana jika yang disebut sesuai dengan kenyataan?" Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab, "Jika mengikut kenyataan, berarti engkau 'Mengghibahnya', jika tidak sesuai kenyataan bererti engkau telah 'memfitnahnya'."

Maka orang-orang yang melakukan perbuatan itu lah yang menjadi orang paling jahat di sisi Allah.

Wallahu 'alam bishawab, Semoga kita dijauhkan dari perbuatan demikian. Aamiin.

sumber

Teruntuk Wanita, Jangan Tolak Lamaran Laki-Laki yang Memenuhi 5 Ciri Berikut Ini


TebarHikmah.ga - Setiap wanita muslim tentu mendambakan laki-laki yang shaleh lagi taat, taat ibadahnya, bagus akhlaknya serta indah tutur katanya, pandangan mata yang menyejukkan, setiap untaian katanya yang baik lagi berisi nasihat-nasihat yang indah. Memiliki kepedulian yang tinggi serta perhatian, setiap wanita tentu memimpikan bertemu dengan laki-laki seperti ini sebagai pendamping hidupnya. Sebagai calon ayah bagi anak-anaknya, sebagai calon imam yang akan memimpin dan membimbingnya sampai ke surga kelak.

Kebingungan yang sering muncul bagi setiap muslimah adalah bagaimana cara mendeteksi atau melihat laki-laki tersebut baik atau tidak, bagaimana mengenali ciri-cirinya. Banyak yang kelihatannya shaleh namun setelah menikah sifat aslinya menunjukkan jauh dari keshaleh-annya, banyak yang tampak diluar baik namun ketika setelah menikah terlihat sangat terbalik sekali dengan sifat awal yang dikenal, penyesalan di akhir tentu hal yang tidak diinginkan oleh semua wanita, tidak mau kalau pernikahan yang dia dambakan adalah sebuah kebahagiaan namun berujung pada penyesalan karena mendapatkan laki-laki yang jauh dari harapannya.

Berikut kami ada 5 ciri laki-laki shaleh yang insya Allah baik, taat serta cocok untuk diterima lamarannya:

1. Baik Hubungannya dengan Allah

Ciri pertamanya adalah memiliki hubungan yang baik dengan Allah SWT, bisa terlihat dari ibadahnya kepada Allah, shalat tepat waktu, mengerjakan amalan-amalan sunnah, ingin selalu dekat dengan Allah bisa dilihat dari kualitas dan kuantitasnya dalam berinteraksi dengan Al-quran. Selalu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan tidak baik seperti menundukkan pandangannya pada wanita, menjaga pergaulannya dengan wanita, menjaga harta dan memastikan setiap harta yang dia nikmati adalah harta yang halal, didapat dari sumber yang halal serta cara yang halal pula.


2. Baik Hubungannya dengan Orangtuanya (Khususnya Ibu)

Ciri kedua yang dimiliki laki-laki shaleh adalah memiliki hubungan baik dengan ibunya, selalu taat dan patuh pada ibunya, selalu berbakti pada ibunya, memiliki kedekatan
khusus dengan ibunya.

3. Baik dan Perhatian Terhadap Anak-Anak

Ciri yang ketiga adalah memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak kecil, sensitive ketika melihat anak-anak dan secara refleks ingin bermain dengan anak-anak yang dilihatnya, menggendong anak-anak yang dilihatnya. Rasa ini muncul tanpa disengaja, tapi memang sudah ada dalam dirinya. Ini sangat penting karena mencari suami adalah mencari calon ayah bagi anak-anakmu, maka pastikanlah ia orang yang memiliki kepedulian terhadap anak kecil, sebagaimana Rasulullah SAW yang berhenti dan bahkan turun dari untanya ketika melihat anak kecil.

4. Baik Hubungan Sosial dan Kemasyarakatannya

Berumah tangga adalah proses yang komplit, mempertemukan dua insan yang berbeda, mempertemukan dua keluarga yang berbeda dan juga mempertemukan dengan kehidupan serta lingkungan yang baru. Hidup bertetangga adalah salah satu hal yang akan dijalani oleh setiap keluarga. Maka kemampuan menjalin hubungan sosial kemasyakaratan adalah hal penting yang mesti dimiliki oleh sang suami sebagai kepala rumah tangga, bisa membaur dengan lingkungan sekitar, turut dan ikut serta kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di sekitarnya seperti kerja bakti, pengajian, saling menolong dan membantu dalam suka duka.


5. Baik Hubungannya dengan Uang

Uang, ia memang bukanlah segala-galanya, akan tetapi untuk mendapatkan segala-galanya butuh yang namanya uang. Tak sedikit rumah tangga yang bubar, hancur berantakan berujung pada perceraian hanya gara-gara uang, apakah karena uang yang sedikit , suami yang tidak bisa mencari uang, atau mungkin kehidupan yang terlalu boros tidak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan sehingga menyebabkan berhutang sana-sini.

Baca juga: Pacaran Dilarang, Ta'aruf Menjadi Solusi

Kemampuan berhubungan baik dengan uang adalah kemampuan wajib yang mesti dimiliki seorang suami, mampu mencarinya dengan cara dan sumber yang halal, serta mampu juga mengatur pengeluaran, pemasukan serta pengelolaan investasi untuk masa depan. Baik hubungannya dengan uang bukan berarti ia kaya raya dan memiliki banyak uang, akan tetapi ia mampu menggunakan uang, menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran, mengatur emosi untuk memilih antara suatu kebutuhan dengan yang hanya keinginan.

Ya, kurang lebih itulah 5 ciri laki-laki shaleh yang jika ia datang melamarmu jangan kamu tolak, tips lain agar mudah bertemu dengannya maka pantaskan jugalah diri seperti apa ciri-cirinya, karena jodoh adalah cerminan dirimu. Mungkin muncul lagi pertanyaan dari kaum muslimah, bagaimana cara mengetahui laki-laki yang memiliki 5 ciri diatas?, Insyaa Allah akan kita bahas dalam waktu dekat.

dari berbagai sumber

Di Hari Kiamat, Inilah Umat Islam yang Diusir Rasulullah Muhammad SAW


Kita tentu merasa bangga menjadi umat Rasulullah bukan? Memandangkan, Nabi kita itu sangat menyayangi kita. Ia lebih peduli terhadap umatnya daripada dirinya sendiri. Ia selalu memikirkan kesejahteraan umatnya.

Meski begitu, tak semua umat Nabi Muhammad ﷺ memperoleh keselamatan. Bahkan, ada sekumpulan umatnya yang diusir olehnya pada hari kiamat. Siapakah mereka?

Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu mengisahkan, pada suatu hari Nabi ﷺ mendatangi kuburan. Lalu beliau mengucapkan salam, "Semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni kubur dari kaum mukminin, dan kami insya Allah pasti akan menyusul kalian."

Selanjutnya beliau bersabda, "Aku sangat berharap untuk dapat melihat saudara-saudaraku."

Mendengar ucapan ini, para sahabat kehairanan. Sehingga mereka bertanya, "Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah umatku yang akan datang kelak."

Kembali para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana engkau dapat mengenali umatmu yang sampai saat ini belum dilahirkan?" Beliau menjawab, "Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang mempunyai kuda yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lain yang berwarna hitam legam, tidakkah orang itu dapat mengenali kudanya? "

Para sahabat menjawab, "Tentu saja orang itu dengan mudah mengenali kudanya." Maka Rasulullah menimpali jawaban mereka dengan bersabda, "Sebenarnya umatku pada hari kiamat akan datang dalam keadaan wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar petanda mereka berwudhu semasa hidupnya di dunia. "

Aku akan menanti umatku di pinggir telagaku di alam mahsyar. Dan ketahuilah bahawa akan ada dari umatku yang diusir oleh Malaikat. Sebagaimana seekor unta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum milik orang lain, sehingga ia pun diusir. Melihat sebahagian orang yang mempunyai tanda-tanda pernah berwudhu, maka aku memanggil mereka, "Kemarilah." Namun para malaikat yang mengusir mereka berkata, "Sebenarnya mereka sepeninggalmu telah mengubah-ubah ajaranmu."

Mendapat penjelasan semacam ini, maka aku (Rasulullah) berkata, "Menjauhlah, menjauhlah wahai orang-orang yang sepeninggalku mengubah-ubah ajaranku," (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim).

sumber 

Dalil Tentang Macam-macam Sumber Rezeki

Allah subhanahu wata'ala menciptakan semua makhluk telah sempurna dengan pembagian rezekinya. Tidak ada satu pun yang akan ditelantarkan-Nya, termasuk kita. Karena itu, rezeki kita yang sudah Allah jamin pemenuhannya.


Yang diperlukan adalah mau atau tidak kita mencarinya yang lebih tinggi lagi, betul atau tidak cara mendapatkannya. Rezeki di sini tentu bukan sekadar materi/uang. Ilmu, kesehatan, ketenteraman jiwa, pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, ketaatan termasuk pula rezeki, bahkan lebih tinggi nilainya berbanding materi/uang.

Nah berikut ini ada delapan dalil yang menjadi rujukan tentang macam-macam sumber rezeki yang dijanjikan oleh Allah untuk kita pahami.

1. Rezeki Yang Telah Dijamin

"Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya."
(QS.11: 6)


2. Rezeki Karena Usaha

"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya." (QS.53: 39)


3. Rezeki Karena Bersyukur

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS.14: 7)

4. Rezeki Karena Bertakwa

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(QS. At Thalaq 2)

5. Rezeki Karena Istighfar

"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.” (QS. 71: 10-11)

6. Rezeki Karena Menikah

"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kemapanan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS. an-Nur 32)

7. Rezeki Karena Anak

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”(QS. al-Isra 31)

8. Rezeki Karena Sedekah

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak." (QS. Al Baqarah 245)

Semoga bermanfaat tulisan di atas.

Ini Manfaat Menangis, Salah Satunya dapat Memadamkan Api Neraka




Air mata atau menangis selalu diidentikkan dengan kesedihan, bahkan bagi kaum pria menangis dianggap sebagai pantangan. Sesungguhnya dengan menangis memiliki manfaat positif, baik bagi kesehatan fisik, spiritual maupun psikologis.

Air mata berasal dari kelenjar yang diproduksi oleh proses lakrimasi untuk membersikan mata. Kata lakrimasi juga dapat digunakan merujuk pada menangis. Emosi yang kuat juga dapat menyebabkan menangis, walaupun kembanyakan mamalia darat memiliki sistem lakrimasi untuk membiarkan mata mereka basah, manusia adalah mamalia satu-satunya yang memiliki emosi air mata.


Jika emosi anda sedang tidak stabil, rasa sedih dan ingin menangis biasanya muncul. Saat hal tersebut terjadi, jangan tahan tangis anda, karena menangis merupakan luapan emosi yang sangat wajar dan sehat. Selain sarana untuk meluapkan emosi, menangis memiliki manfaat lain, yaitu:


Membersihkan mata

Fungsi utama air mata adalah membuat indera penglihatan kita menjadi lebih jelas. Tidak hanya membasahai bola mata dan kelopak mata, tetapi juga mencegah dehidrasi membran yang ada disekitar mata. Saat mengeluarkan air mata, mata anda sebenarnya sedang dalam proses pembersihan. Hal itu membuat kotoran yang menempel pada mata ikut keluar melalui air mata dan mata pun menjadi bersih.


Membunuh bakteri

Air mata mengandung lysozyme, yaitu cairan yang bisa membunuh 90 – 95 persen bakteri dalam waktu 5 hingga 10 menit. Jadi, saat anda mengeluarkan air mata, secara otomatis bisa membunuh bakteri berbahaya yang bisa memicu iritasi pada mata.


Menstabilkan mood

Apakah anda tahu kadar zat mangan dalam tubuh? Tingginya kadar mangan dalam tubuh bisa memicu mood yang tidak satabil, kekhawatiran berlebihan, dan perasaan yang sensitif. Nah, dengan menangis kadar mangan dalam tubuh anda bisa diturunkan dan membuatnya dalam keadaan normal. Selain itu, air mata yang keluar saat anda dalam keadaan emosi, mengandung 24% protein albumin yang berfungsi membawa molekul racun keluar dari tubuh.

Menurunkan stres

Menangis bisa membuat tingkat stres yang anda alami menurun. Hal itu karena saat menangis, zat kimia yang dikeluarkan tubuh anda yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin akan berkurang. Berlaku sebaliknya, jika anda menahan tangis maka tingkat stres yang dialami akan naik dan bisa berdampak pada kesehatan seperti masalah jantung, dan tekanan darah tinggi. (wpd/wkp/jos – http://www.esqmagazine.com)

—————————————————————

Beberapa jenis tangisan
Menurut Ibnul Qayyim ada beberapa jenis tangisan antaranya ialah:
  • Menangis kerana kasih sayang dan kelembutan hati.
  • Menangis kerana rasa takut.
  • Menangis kerana cinta.
  • Menangis kerana gembira.
  • Menangis kerana menghadapi penderitaan.
  • Menangis kerana terlalu sedih.
  • Menangis kerana terasa hina dan lemah.
  • Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.
  • Menangis kerana mengikut-ikut orang menangis.
  • Menangis orang munafik – pura-pura menangis.

Ada jenis tangisan nampak biasa saja tetapi air mata yang mengalir itu dapat memadamkan api neraka.

Ini dikisahkan oleh Nabi dalam satu hadis,

Rasulullah Sallallah Alaihi Wassallam bersabda, maksudnya: “Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka.

Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak akan dikotori oleh debu kehinaan, apabila salah satu orang dari suatu kaum menangis, maka kaum itu akan dirahmati. Tidaklah ada sesuatu pun yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata. Sesungguhnya air mata dapat memadamkan lautan api neraka.”

Tangisan yang dimaksudkan ialah tangisan kerana takut kepada Allah. Menangis kerana menyesal atas kesalahan dan dosa, malah tangisan takut kepada azab Allah sangat bernilai di sisi-Nya sehingga air mata itu dapat memadamkan api neraka.

sumber 

Ini Seharusnya Amalan-amalan Ketika Hujan Turun


Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan

Apabila Allah memberi nikmat hujan, dianjurkan bagi seorang muslim dalam rangka bersyukur kepada-Nya untuk membaca do'a,

"Allahumma shoyyiban naafi'aa (Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)."

Itulah yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ucapkan ketika melihat turunnya hujan. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, 'Aisyah radhiyallahu' anha,

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan," Allahumma shoyyiban nafi'an "(Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)." (HR. Bukhari no. 1032, Ahmad no. 24190, dan An Nasai no. 1523).

Ibnu Baththal berkata, "Hadis ini berisi anjuran untuk berdo'a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan."

Al Khottobi mengatakan, "Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia." (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththal, 5/18, Asy Syamilah).

Turunnya Hujan, Kesempatan Terbaik untuk Memanjatkan Do'a

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni [7] mengatakan, "Dianjurkan untuk berdo'a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

'Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan: [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang solat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun. "(Dikeluarkan oleh Imam Syafi'i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma 'rifah dari Makhul secara mursal. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadits ini shahih. Lihat Shohihul Jami' no. 1026).

Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa'ad, beliau berkata bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Dua do'a yang tidak akan ditolak: [1] do'a ketika adzan dan [2] do'a ketika ketika turunnya hujan." (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadis ini hasan. Lihat Shohihul Jami 'no. 3078).

Ketika Terjadi Hujan Lebat

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a,

"Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merosakkan kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan]. "(HR. Bukhari no. 1014).

Ibnul Qayyim mengatakan, "Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam supaya berdo'a agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do'a di atas. "(Zaadul Ma'ad, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 1/439, Muassasah Ar Risalah, cetakan ke-14, tahun 1407 H)

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahawa doa di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah).


Dianjurkan Berwudhu dengan Air Hujan

Ibnu Qudamah mengatakan, "Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras."

Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,

"Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci." Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini. "(Dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro (3/359) dan Tuhfatul Muhtaj (1/567)


sumber 

Waspada!! 3 Tanda Kiamat Besar Ini Sudah Nampak di Muka Bumi


Sudah banyak hadits yang menjelaskan mengenai tanda-tanda kiamat besar, dan kini semua hadits tersebut terbukti adanya. Mantan Mufti Mesir Dr. Ali Gomaa dalam sebuah acara televisi menyatakan bahawa ada tiga tanda bermulanya kiamat besar, dan semua petanda itu sekarang sudah tampak dan terjadi.

Ali Gomaa berkata bahwa pertanda pertama ialah kekeringan di daerah Nakhl Baisan di Syam (Palestin) yang diduduki Israel, petanda kedua ialah asid Tasik Tiberias.

Menurut Gomaa, Tasik Tiberias telah surut hingga batas yang mengancam kaum Zionis Israel dengan bencana "kehausan" sehingga mereka berusaha masuk ke wilayah Lebanon selatan untuk membuat waduk dari air Sungai Litani yang terletak di Lembah Bekaa, Lebanon selatan.

Sedangkan petanda ketiga, lanjut Gomaa, ialah surutnya mata air Zaghar yang terletak di sebuah kampung di dekat Laut Mati di Jordan. Menurut Gomaa, mata air itu sekarang sudah menyurut.

Mengenai pelbagai terjadinya kiamat kecil, mantan mufti Mesir ini juga mengatakan bahawa semua petanda itu berkenaan dengan merebaknya mafsadat atau kerosakan di muka bumi, yakni sesuatu yang buruk dan bejat namun diterima dan di anggap sebagai sesuatu yang lumrah di tengah umat manusia.

sumber 

Hikmah Pernikahan dalam Islam


Sebagaimana diketahui, anak menjadi idaman dan harapan Ayah dan Ibu. Anak yang kelak menjadi penerus dan pelanjut generasi Bapak dan Emak. Dari keluargalah kemudian terbentuk masyarakat, bangsa dan peradaban umat manusia. Peradaban umat manusia akan terus langgeng dan eksistensi manusia dapat terjaga. Aspek regenerasi inilah sangat ditekankah oleh Allah Ta’ala dan penerus anak cucu Adam.



Hikmah menikah dalam agama disebutkan dalam Al-qur’an bahwa manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Perjumpaan antara laki-laki dan perempuan merupakan sunnatullah. Kualitas generasi ditentukan oleh keluarga. Perhatian pada pendidikan moral, intelektual (kognitif), emosional (afektif), dan psikomotorik (kreatifitas) menjadi penting. Bobot peradaban manusia akan lebih utuh.

Sunnah Rasulullah SAW, rumah tangga dan peradaban umat manusia sangat berhubungan erat. Dengan menikah, sebuah keluarga terbentuk, dan dari keluarga itu lahirlah generasi. Anak adalah generasi manusia yang melanjutkan peradaban manusia. Peradaban manusia yang menjanjikan sangat tergantung sejauhmana kualitas generasi pelanjutnya. Generasi yang buruk berarti melahirkan peradaban buruk.

Calon suami istri yang menikah karena Allah Ta’ala akan senantiasa menghasilkan kehidupan rumah tangga yang bahagia. Namun bila tujuan yang diniatkan pada awalnya buruk, maka mungkin saja akan muncul hal-hal yang tidak diinginkan dalam pernikahan. Oleh karena itu, banyak orang tua yang selalu menanyakan tujuan pernikahan kepada anak mereka karena ingin memastikan bahwa apa yang dicita-citakan oleh anak mereka dalam suatu hubungan pernikahan adalah hal yang baik.
Hikmah Menikah dalam Agama Islam

Membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warohmah merupakan tujuan mulia bagi sepasang suami isteri. Pondasi akidah yang kuat serta tsaqofah Islam yang luas akan memudahkan jalan untuk menggapai kemuliaan dalam berumah tangga. Menggali dan terus belajar tentang ilmu islam dapat memperkokoh bangunan keluarga, sebab setiap keluarga akan menemui masalah kehidupan dan solusinya dengan mengembalikannya kepada Alqur’an dan As Sunah.

Anak merupakan investasi yang sangat berharga bagi keluarga dan masyarakat. Anak-anak yang saat ini masih kecil nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Di pundak merekalah masa depan kesejahteraan ummat akan dibebankan. Memberikan mereka bekal tauhid dan akhlak semasa kecil akan menjadikan mereka sosok yang dapat diandalkan saat menginjak dewasa. Dibawah ini adalah beberapa hikmah menikah dalam agama Islam:

1. Rizki Makin Berlimpah

Dari Abu Hurairah ra., Nabi sallahu alaihi wassalam bersabda : “Allah enggan untuk tidak memberi rizki kepada hamba-Nya yang beriman, melainkan pasti diberinya dengan cara yang tak terhingga.” (HR. Al-Faryabi dan Baihaqi)

Dari Jabir ra., ia berkata : “Nabi sallahu alaihi wassalam bersabda : ‘Ada tiga hal bila orang melakukannya dengan penuh keyakinan kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya, Allah ta’ala mewajibkan diri-Nya untuk membantunya dan memberinya berkah. Orang yang berusaha memerdekakan budak karena imannya kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya, maka Allah ta’ala mewajibkan diri-Nya membantunya dan memberinya berkah. Orang yang menikah karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya, maka Allah ta’ala mewajibkan diri-Nya membantunya dan memberinya berkah….’” (HR. Thabarani).

Dari Jabir ra., ia berkata : “Nabi sallahu alaihi wassalam bersabda : ‘Tiga golongan yang berhak mendapatkan pertolongan dari Allah ta’ala, yaitu : seorang budak yang berjanji menebus dirinya dari majikannya dengan penuh iman kepada Allah ta’ala, maka Allah ta’ala mewajibkan diri-Nya untuk membelanya dan membantunya; seorang lelaki yang menikah guna menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan Allah (zina), maka Allah mewajibkan diri-Nya untuk membantunya dan memberinya rizki ..’.” (HR. Dailami)

“Carilah oleh kalian rezeki dalam pernikahan (dalam kehidupan berkeluarga).” (HR Imam Ad-Dailami dalam Musnad Al-Firdaus).

2. Memperoleh Pertolongan Allah Subanahu wata'ala

Jika laki-laki dan perempuan menikah maka akan mendapatkan pertolongan dari Allah di hari kiamat kelak: “Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah:
a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah.
b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya.
c. Perempuan dan laki-laki yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

3. Mendapat Pahala yang Berlipat Ganda

Hikmah pernikahan dalam Islam selanjutnya adalah memperoleh pahala berlipat ganda. Pahala orang yang menikah itu lebih banyak dibanding yang belum menikah dalam perkara beramal. Semangat beibadah dalam keluarga akan otomatis berdampak positif kepada perkembangan anak. Sang anak akan mendapatkan tauladan dari orang tuanya tentang pentingnya belajar Islam.

Mendirikan shalat wajib 5 waktu bersama seluruh anggota keluarga dapat dijadikan salah satu sarana untuk memperoleh pahala berlipat ganda dengan semangat keislaman. “Dua rakaat yang dilakukan orang yang sudah berkeluarga lebih baik dari tujuh puluh rakaat shalat sunah yang dilakukan orang yang belum berkeluarga.” (HR. Ibnu Adiy dari Abu Hurairah)

4. Diampuninya Dosa Ketika Bermesraan Dengan Pasangan

“Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan istrinya memperhatikan suaminya,” kata Nabi Saw menjelaskan, “maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan perhatian penuh Rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangannya (diremas-remas), maka berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela-sela jari jemarinya.” (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi dari Abu Sa’id Al-Khudzri r.a)


5. Menggenapkan Setengah Agama Islam

“Apabila seorang hamba telah berkeluarga, berarti dia telah menyempurnakan setengah dari agamanya maka takutlah kepada Allah terhadap setengahnya yang lainnya.” (HR At-Thabrani)

Imam Al Ghazali mengatakan bahwa hadits diatas memberikan isyarat akan keutamaan menikah dikarenakan dapat melindunginya dari penyimpangan demi membentengi diri dari kerusakan. Dan seakan-akan bahwa yang membuat rusak agama seseorang pada umumnya adalah kemaluan dan perutnya maka salah satunya dicukupkan dengan cara menikah.” (Ihya Ulumuddin).

Demikian ulasan mengenai hikmah pernikahan dalam agama Islam. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Hati-hati!! Dua Dosa Ini Tetap Mengalir Walaupun Kita Telah Meninggal

Dua Dosa Ini Tetap Mengalir Walaupun Kita Telah Meninggal

Sebagian manusia dapat dengan mudah melakukan perbuatan dosa dalam kehidupan sehari-hari. Lantaran seringnya dikerjakan,perbuatan dosa tersebut dianggap biasa hingga tidak merasa seperti dosa. Meskipun sebenarnya dosa bukanlah perkara yang main-main.

Balasannya mutlak neraka yang telah disediakan Allah SWT untuk hamba-Nya yang ingkar. Nyatanya, sesudah kita meninggal tanggungjawab pada dosa yang pernah dikerjakan tak terputus begitu saja.

Sepanjang perbuatan dosa itu mempunyai pengaruh terhadap orang lain, dosanya akan tetap mengalir walau kita telah meninggal dunia. Apa sajakah dosa-dosa tersebut? Berikut penjelasannya.

Jika pada umumnya kita tahu bahwa ada amal jariah yang pahalanya mengalir meski kita telah meninggal dunia, maka ada pula dosa jariah yang di janjikan Allah SWT bakal di mengalir terus-menerus. Setelah meninggal dunia, kita akan tetap mendapat dosa lantaran perbuatan kita di dunia masih punya pengaruh buruk terhadap orang lain.

"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS Yasin:12).

Lantas apa sajakah dosa yang selalu mengalir ini?

1. Jadi pelopor maksiat

Pelopor adalah orang yang pertama melakukan satu aksi hingga yang lain mengikuti. Pengikutnya bersedia mengikuti baik dengan paksaan maupun tanpa ada paksaan sekalipun. Keadaan ini bakal begitu bagus bila jadi pelopor untuk maksud yang baik. Tetapi bagaimana bila kita jadi pelopor maksiat?

Sebuah hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang jelek dalam Islam, maka dia memperoleh dosa keburukan itu, serta dosa tiap-tiap orang yang melakukan keburukan itu lantaran tingkahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka." (HR. Muslim).

Orang yang bertindak sebagai pelopor ini, sekalipun tak mengajak orang untuk berbuat maksiat dan ia juga tak memberi arahan kepada orang lain untuk mengikutinya, namun lantaran tindakannya ini ia menginsipirasi orang lain untuk melakukan perbuatan maksiat yang sama.

Itulah kenapa anak Nabi Adam, Qabil, sebagai orang pertama yang membunuh manusia harus bertangungjawab atas semua masalah pembunuhan di dunia ini. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Tidak ada satupun jiwa yang terbunuh dengan cara zalim, tetapi anak Adam yang pertama kalinya membunuh bakal memperoleh dosa lantaran pertumpahan darah itu." (HR. Bukhari 3157, Muslim 4473 serta yang lain).

Tak terbayang kan, bagaimana dosa yang akan ditanggung si pelopor serta pendesain pakaian mini, pakaian you can see, penyebar video porno serta banyak perbuatan maksiat yang lain. Sebagai pelopor dosa mereka terus mengalir sampai hari kiamat nanti.

2. Mengajak orang lain lakukan kesesatan serta maksiat

Berbeda dengan pelopor yang hanya memberi inspirasi kepada orang lain, orang yang satu ini dengan nyata mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan serta perbuatan maksiat. Mereka adalah penyeru kesesatan, atau mereka yang mempropagandakan maksiat.

Dalam Al-Quran Allah SWT bercerita bagaimana orang kafir nantinya bakal menerima dosa dari kekufurannya. Belum lagi dengan dosa-dosa beberapa orang yang juga telah mereka sesatkan.

"(Ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada bari Kiamat, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (babwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu." 
(QS. An-Nahl: 25)

Ayat di atas mempunyai makna yang sama juga dengan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapat dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tanpa dikurangkan sedikitpun. "(HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, serta yang lain).

Contoh mudah yang berkaitan dengan hadis ini ialah beberapa orang yang sebagai propaganda kesesatan, mereka menyebarkan pemikiran-pemikiran yang menyimpang, mengajak orang-orang untuk berbuat syirik serta bid'ah.

Merekalah beberapa yang mempunyai dosa jariyah, lalu bagaimana dengan dosa mereka? Sepanjang masih ada manusia yang mengikuti apa yang mereka serukan, maka sepanjang itu jugalah orang tersebut ikut memperoleh limpahan dosa, walaupun dia telah meninggal. Termasuk mereka yang mengiklankan maksiat, memberikan motivasi orang lain untuk berbuat dosa, walaupun dia sendiri tak mengerjakannya, tetapi dia tetaplah mendapat dosa dari setiap orang yang mengikutinya.

Mudah-mudahan kita lebih waspada dalam melakukan perbuatan, serta semakin banyak melakukan amal soleh di banding dosa-dosa maksiat. Lantaran hidup bukan sekadar didunia saja, namun perjalanan masih panjang untuk menuju kehidupan yang kekal.


Zina Penyebab Bencana Banjir Garut (Kisah Nyata)


Allah memberikan Pelajaran dari bencana Garut.
Oleh: Almisky

Hari ini adalah hari pertama saya bisa membantu orang yang terkena bencana. Ya, bencana yang tak diduga, Bencana Garut.

Saya bergegas bersama teman-teman saya, bisa dibilang mewakili kampus kami. Tapi tidak resmi, hanya inisiatif kebanyakan teman-teman saya dan dukungan para dosen.

Kita semua berduka dengan Bencana Garut, #PrayForGarut.
Mayat bayi-bayi berserakan.
Nenek-nenek yang tidak bisa melarikan diripun ikut terseret air.
Bahkan, ditempat saya ikut berbersih, ada 2 mayat yang membuat saya kaget, 2 bayi mungil yang sudah tertutup lumpur.

Sedih, campur rasa takut, karena ini pertama kali saya menyaksikan langsung bencana yang membuat histeris banyak keluarga.
Yang pasti, semua ini tidak lepas dari takdir Allah yang Maha segalanya.

Saya bukan ahlinya untuk mengangkat mayat, karena ditempat tersebut ada bagian evakuasi mayat, maka saya beritahu kepada mereka untuk bantu mengevakuasi mayat bayi tersebut. Dan akhirnya, mayat bayi itu akhirnya diletakkan ditempat yang semestinya.

Setelah saya dan teman-teman selesai berbersih, saya melihat sosok kakek yang sedang duduk termenung bersandar didinding dekat tempat kami berkumpul. Kalau dilihat dari fisiknya, beliau sekitar umur 60 sampai 65 tahun. Beliau duduk dan terlihat matanya berkaca-kaca.

Ada yang aneh, saya merasa harus mengajak ngobrol kakek itu. Entah kenapa, kaki ini seperti ada yang memaksa melangkah menuju kakek itu.
Duduklah saya disamping kakek itu, dan saya coba buka pembicaraan.

Saya: "kek, ada yang bisa saya bantu?", saya bertanya pelan.
Kakek: Iya nak, tolong ambilkan minum. saya haus, dari semalam belum dapat minum.
Akhirnya saya ambilkan air untuk kakek itu.

Kakek itu mulai mengajak bicara, dan sudah tidak berkaca-kaca lagi. hanya menyisakan merah dimatanya.

Kakek: nak, terima kasih sudah datang membantu kampung kami. Kalau bukan dengan izin Allah, mungkin kami tidak ada yang membantu. Karena kampung ini terlalu banyak dosa.
Saya: Allah sudah mengaturnya kek, Ini pelajaran untuk saya, agar senantiasa berbuat baik kepada sesama, termasuk kakek.
Kakek: bukan, bukan itu maksud saya nak. Berbuat baik kepada sesama itu harus. Tapi ada sesuatu dibalik banjir besar ini.
Saya: Iya kek, apa tuh kek?. saya hanya liat diberita, bahwa air dari dua sungai tumpah ke kampung.
Kakek: Coba kau liat dari jembatan, dari jembatan ke sungai jaraknya sangat jauh. Tidak masuk akal kalau air sungai bisa tumpah ke kampung kami.
Saya: Ya, saya sudah lihat dari jembatan. Tapi memang karena mungkin hujan yang begitu deras membuat luapan yang dahsyat.
Kakek: Mungkin saja. Tapi, selama saya tinggal disini. Ada satu hal yang membuat saya sedih. Bahkan murka.
Saya: kenapa kek? boleh saya tau?
Kakek: Jangan kamu kira kampung yang jauh dari perkotaan bebas dari zina. Zina disini sangat marak. Bahkan, kampung ini tempat yang aman untuk anak muda berzina.
Saya: Hemmmmm.

Kakek itu melanjutkan ceritanya,

Kakek: Disini, disungai ini. Sudah terlalu banyak bayi-bayi tak berdosa dibuang. DIbantu oleh bidan-bidan kampung yang tidak bertanggung jawab membantu proses aborsi. Disini kami kekurangan Ustad yang menasehati kami. Itulah yang membuat kebanyakan orang dikampung ini jauh dari Allah yang akhirnya membuat mereka tidak takut berbuat maksiat.

Bersyukurlah mereka yang masih terjangkau oleh FPI (Front Pembela Islam), walaupun mereka terlihat seolah garang, tapi yang mereka lakukan benar. Membasmi kemaksiatan. Saya teringat hadist Rasulullah, kalau ada orang berzina, radius 40 rumah terdekat dengan pelaku zina bisa terkena efek azab dari Allah. Itulah kenapa Allah meluluhlantakan kampung kami.

---

Percakapan diatas menjadi nasehat untuk kita yang masih diberikan kehidupan aman oleh Allah.
Lihatlah, sungai yang jarak ke jembatanya jauh nyatanya dengan takdir Allah bisa menjadi meluap.

Percakapan diatas juga menjadi peringatan untuk kita.
Disaat kita ada celah untuk melakukan zina, ingatlah ada tetangga kita yang tak berdosa harus menanggung azab juga. Dan itulah pentingnya amar makruf Nahi Mungkar.

Indahnya Islam,

Allah menjadikan satu amar makruf dan nahi munkar. Keduanya harus kita lakukan. Karena mencegah kemungkaran sebenarnya adalah wujud kita cinta kepada sesama.
Semoga, Allah selalu menolong kita. Semoga, kita bisa mengambil setiap Hikmah dari setiap kejadian.

Wallahualam...