7 Cara Terbaik Menyikapi Kekurangan Pasangan, No. 3 Paling Sering Di Lupakan

Ketika memutuskan untuk menikah tentunya kita sudah menyadari bahwa kita menikah dengan sesama manusia (bukan sesama jenis lho ya, :D). Pasti setiap manusia tak luput dari salah dan khilaf. Manusia pula memiliki banyak kekurangan pun tak lain juga kelebihan. Kedua hal tersebut merupakan satu paket alami yang menyertai fitrah manusia.


Lantas Bagaimana Menyikapi Kekurangan Pasangan?

Berawal dari kekurangan dan kelebihan setiap manusia itulah, maka diperintahkan menikah. Dengan menikah, masing-masing pasangan akan saling melengkapi, menutupi kekurangan yang satu dengan kelebihan yang ada padanya. Sehingga manusia menjadi lebih baik dan saling memperbaiki diri.

Namun, terkadang harapan kita mendapatkan pasangan yang ideal menjadi beban tersendiri setelah menikah. Kita menjadi lebih sulit menerima kekurangan pasangan. Nah, jika terjadi hal semacam itu, bagaimana sebaiknya menyikapinya? Berikut beberapa kiat yang bisa menjadi perhatian kita.

1. Teliti kekurangan pasangan
Setiap orang memiliki kekurangan yang berbeda-beda. Coba teliti apa kekurangan pasangan kita. Apakah kekurangan itu melanggar sesuatu yang wajib. Ataukah kekurangan dalam hal yang mubah (dibolehkan) seperti penampilan, ketrampilan, perhatian dll. Hal ini penting untuk menjadikan prioritas perbaikan diri. Tentu kekurangan terhadap hal yang wajib sangat urgent untuk diperbaiki.

2. Introspeksi diri
Melihat kekurangan orang lain tentu sangat mudah bagi kita, hingga kita sering lupa dengan kekurangan diri. Selain menemukan kekurangan orang lain, introspeksi diri kekurangan kita. Apakah sama hal dengannya. Ataukah kita berada sebaliknya. Kekurangannya menjadi kelebihan kita dan kelebihannya menjadi kekurangan kita?

3. Komunikasi
Setelah sama-sama melakukan analisa, komunikasikan dengan baik pada pasangan. Gunakan kata-kata yang lembut, halus dan tidak menyinggung. Kemukakan juga kekurangan yang Anda milliki sehingga ia tidak merasa dipojokkan. Ini yang paling sering kita lupakan, komunikasi dua arah. Karena komunikasi dalam rumah tangga penting untuk saling memahami, mengerti dan menghindari kekakuan karena salah paham. 

4. Fokus pada kelebihannya
Untuk mengurangi kekecewaan yang berlebihan, kita juga harus seimbang menilai kelebihannya. Fokuskan pada kelebihan-kelebihan yang dimilikinya sementara kita lemah terhadap hal tersebut. Sehingga cinta dan kasih sayang kita tak pernah luntur terhadap pasangan. Selalu ada hal positif yang membuat kita semakin jatuh cinta.

5. Saling mengingatkan
Dua insan yang sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan selanjutnya harus saling mengingatkan. Hal ini adalah upaya untuk saling memperbaiki diri. Saling mengingatkan tentunya juga dengan cara yang baik dan romantis sehingga pasangan tidak merasa digurui. Langkah ini sedikit demi sedikit akan mengubah kebiasaan buruk dan kekurangan masing-masing.

6. Niatkan untuk ibadah
Saling memperbaiki diri, mengubah kebiasaan buruk tidak hanya selesai dalam satu dua hari saja. Ini merupakan pekerjaan seumur hidup menjadi pasangan. Oleh sebab itu, niatkan beribadah dengan ikhlas menerimanya. Hal ini akan membuat kita semakin sabar karena tujuan akhir kita adalah ibadah untuk menggapai ridhoNya.

7. Saling mendoakan
Hal terakhir dan yang paling ampuh idalah saling mendoakan. Saling mendoakan untuk sabar,tawakal, dan syukur menerima ketentuanNya. Dengan terus memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk terus memperbaiki diri.

Kekurangan pasangan seharusnya bukanlah menjadi hal yang memicu keretakan dalam rumah tangga. Malah sebaliknya, kekurangan pasangan memicu suami istri untuk saling memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada Allah Subhanahuwata'ala, Sang Pemilik Kesempurnaan.

Silakan bagikan ke teman dan semoga bermanfaat ya.

Artikel Terkait

Berharap selalu dalam lindungan Allah SWT agar hidup tetap tenang dan selalu berusaha untuk Menjalankan segala perintahNya dan Menjauhi semua laranganNya.

Bijaklah dalam berkomentar.
EmoticonEmoticon