Ketika memutuskan untuk menikah tentunya kita sudah
menyadari bahwa kita menikah dengan sesama manusia (bukan sesama jenis lho ya,
:D). Pasti setiap manusia tak luput dari salah dan khilaf. Manusia pula
memiliki banyak kekurangan pun tak lain juga kelebihan. Kedua hal tersebut
merupakan satu paket alami yang menyertai fitrah manusia.
Lantas Bagaimana Menyikapi Kekurangan Pasangan?
Berawal dari kekurangan dan kelebihan setiap manusia
itulah, maka diperintahkan menikah. Dengan menikah, masing-masing pasangan akan
saling melengkapi, menutupi kekurangan yang satu dengan kelebihan yang ada padanya.
Sehingga manusia menjadi lebih baik dan saling memperbaiki diri.
Namun, terkadang harapan kita mendapatkan pasangan yang
ideal menjadi beban tersendiri setelah menikah. Kita menjadi lebih sulit
menerima kekurangan pasangan. Nah, jika terjadi hal semacam itu, bagaimana
sebaiknya menyikapinya? Berikut beberapa kiat yang bisa menjadi perhatian kita.
1. Teliti kekurangan pasangan
Setiap orang memiliki kekurangan yang berbeda-beda. Coba
teliti apa kekurangan pasangan kita. Apakah kekurangan itu melanggar sesuatu
yang wajib. Ataukah kekurangan dalam hal yang mubah (dibolehkan) seperti
penampilan, ketrampilan, perhatian dll. Hal ini penting untuk menjadikan
prioritas perbaikan diri. Tentu kekurangan terhadap hal yang wajib sangat
urgent untuk diperbaiki.
2. Introspeksi diri
Melihat kekurangan orang lain tentu sangat mudah bagi
kita, hingga kita sering lupa dengan kekurangan diri. Selain menemukan
kekurangan orang lain, introspeksi diri kekurangan kita. Apakah sama hal
dengannya. Ataukah kita berada sebaliknya. Kekurangannya menjadi kelebihan kita
dan kelebihannya menjadi kekurangan kita?
3. Komunikasi
Setelah sama-sama melakukan analisa, komunikasikan dengan
baik pada pasangan. Gunakan kata-kata yang lembut, halus dan tidak menyinggung.
Kemukakan juga kekurangan yang Anda milliki sehingga ia tidak merasa
dipojokkan. Ini yang paling sering kita lupakan, komunikasi dua arah. Karena komunikasi dalam rumah tangga penting untuk saling memahami,
mengerti dan menghindari kekakuan karena salah paham.
4. Fokus pada kelebihannya
Untuk mengurangi kekecewaan yang berlebihan, kita juga
harus seimbang menilai kelebihannya. Fokuskan pada kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya sementara kita lemah terhadap hal tersebut. Sehingga cinta dan
kasih sayang kita tak pernah luntur terhadap pasangan. Selalu ada hal positif
yang membuat kita semakin jatuh cinta.
5. Saling mengingatkan
Dua insan yang sama-sama memiliki kekurangan dan
kelebihan selanjutnya harus saling mengingatkan. Hal ini adalah upaya untuk
saling memperbaiki diri. Saling mengingatkan tentunya juga dengan cara yang
baik dan romantis sehingga pasangan tidak merasa digurui. Langkah ini sedikit
demi sedikit akan mengubah kebiasaan buruk dan kekurangan masing-masing.
6. Niatkan untuk ibadah
Saling memperbaiki diri, mengubah kebiasaan buruk tidak
hanya selesai dalam satu dua hari saja. Ini merupakan pekerjaan seumur hidup
menjadi pasangan. Oleh sebab itu, niatkan beribadah dengan ikhlas menerimanya.
Hal ini akan membuat kita semakin sabar karena tujuan akhir kita adalah ibadah
untuk menggapai ridhoNya.
7. Saling mendoakan
Hal terakhir dan yang paling ampuh idalah saling
mendoakan. Saling mendoakan untuk sabar,tawakal, dan syukur menerima
ketentuanNya. Dengan terus memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk
terus memperbaiki diri.
Kekurangan pasangan seharusnya bukanlah menjadi hal yang
memicu keretakan dalam rumah tangga. Malah sebaliknya, kekurangan pasangan
memicu suami istri untuk saling memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada
Allah Subhanahuwata'ala, Sang Pemilik Kesempurnaan.
Silakan bagikan ke teman dan semoga bermanfaat ya.
Bijaklah dalam berkomentar.
EmoticonEmoticon