Showing posts with label Al Qur'an. Show all posts
Showing posts with label Al Qur'an. Show all posts

Dalil Tentang Macam-macam Sumber Rezeki

Allah subhanahu wata'ala menciptakan semua makhluk telah sempurna dengan pembagian rezekinya. Tidak ada satu pun yang akan ditelantarkan-Nya, termasuk kita. Karena itu, rezeki kita yang sudah Allah jamin pemenuhannya.


Yang diperlukan adalah mau atau tidak kita mencarinya yang lebih tinggi lagi, betul atau tidak cara mendapatkannya. Rezeki di sini tentu bukan sekadar materi/uang. Ilmu, kesehatan, ketenteraman jiwa, pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, ketaatan termasuk pula rezeki, bahkan lebih tinggi nilainya berbanding materi/uang.

Nah berikut ini ada delapan dalil yang menjadi rujukan tentang macam-macam sumber rezeki yang dijanjikan oleh Allah untuk kita pahami.

1. Rezeki Yang Telah Dijamin

"Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya."
(QS.11: 6)


2. Rezeki Karena Usaha

"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya." (QS.53: 39)


3. Rezeki Karena Bersyukur

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS.14: 7)

4. Rezeki Karena Bertakwa

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(QS. At Thalaq 2)

5. Rezeki Karena Istighfar

"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.” (QS. 71: 10-11)

6. Rezeki Karena Menikah

"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kemapanan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS. an-Nur 32)

7. Rezeki Karena Anak

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”(QS. al-Isra 31)

8. Rezeki Karena Sedekah

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak." (QS. Al Baqarah 245)

Semoga bermanfaat tulisan di atas.

Hati-hati!! Dua Dosa Ini Tetap Mengalir Walaupun Kita Telah Meninggal

Dua Dosa Ini Tetap Mengalir Walaupun Kita Telah Meninggal

Sebagian manusia dapat dengan mudah melakukan perbuatan dosa dalam kehidupan sehari-hari. Lantaran seringnya dikerjakan,perbuatan dosa tersebut dianggap biasa hingga tidak merasa seperti dosa. Meskipun sebenarnya dosa bukanlah perkara yang main-main.

Balasannya mutlak neraka yang telah disediakan Allah SWT untuk hamba-Nya yang ingkar. Nyatanya, sesudah kita meninggal tanggungjawab pada dosa yang pernah dikerjakan tak terputus begitu saja.

Sepanjang perbuatan dosa itu mempunyai pengaruh terhadap orang lain, dosanya akan tetap mengalir walau kita telah meninggal dunia. Apa sajakah dosa-dosa tersebut? Berikut penjelasannya.

Jika pada umumnya kita tahu bahwa ada amal jariah yang pahalanya mengalir meski kita telah meninggal dunia, maka ada pula dosa jariah yang di janjikan Allah SWT bakal di mengalir terus-menerus. Setelah meninggal dunia, kita akan tetap mendapat dosa lantaran perbuatan kita di dunia masih punya pengaruh buruk terhadap orang lain.

"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS Yasin:12).

Lantas apa sajakah dosa yang selalu mengalir ini?

1. Jadi pelopor maksiat

Pelopor adalah orang yang pertama melakukan satu aksi hingga yang lain mengikuti. Pengikutnya bersedia mengikuti baik dengan paksaan maupun tanpa ada paksaan sekalipun. Keadaan ini bakal begitu bagus bila jadi pelopor untuk maksud yang baik. Tetapi bagaimana bila kita jadi pelopor maksiat?

Sebuah hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang jelek dalam Islam, maka dia memperoleh dosa keburukan itu, serta dosa tiap-tiap orang yang melakukan keburukan itu lantaran tingkahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka." (HR. Muslim).

Orang yang bertindak sebagai pelopor ini, sekalipun tak mengajak orang untuk berbuat maksiat dan ia juga tak memberi arahan kepada orang lain untuk mengikutinya, namun lantaran tindakannya ini ia menginsipirasi orang lain untuk melakukan perbuatan maksiat yang sama.

Itulah kenapa anak Nabi Adam, Qabil, sebagai orang pertama yang membunuh manusia harus bertangungjawab atas semua masalah pembunuhan di dunia ini. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Tidak ada satupun jiwa yang terbunuh dengan cara zalim, tetapi anak Adam yang pertama kalinya membunuh bakal memperoleh dosa lantaran pertumpahan darah itu." (HR. Bukhari 3157, Muslim 4473 serta yang lain).

Tak terbayang kan, bagaimana dosa yang akan ditanggung si pelopor serta pendesain pakaian mini, pakaian you can see, penyebar video porno serta banyak perbuatan maksiat yang lain. Sebagai pelopor dosa mereka terus mengalir sampai hari kiamat nanti.

2. Mengajak orang lain lakukan kesesatan serta maksiat

Berbeda dengan pelopor yang hanya memberi inspirasi kepada orang lain, orang yang satu ini dengan nyata mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan serta perbuatan maksiat. Mereka adalah penyeru kesesatan, atau mereka yang mempropagandakan maksiat.

Dalam Al-Quran Allah SWT bercerita bagaimana orang kafir nantinya bakal menerima dosa dari kekufurannya. Belum lagi dengan dosa-dosa beberapa orang yang juga telah mereka sesatkan.

"(Ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada bari Kiamat, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (babwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu." 
(QS. An-Nahl: 25)

Ayat di atas mempunyai makna yang sama juga dengan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapat dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tanpa dikurangkan sedikitpun. "(HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, serta yang lain).

Contoh mudah yang berkaitan dengan hadis ini ialah beberapa orang yang sebagai propaganda kesesatan, mereka menyebarkan pemikiran-pemikiran yang menyimpang, mengajak orang-orang untuk berbuat syirik serta bid'ah.

Merekalah beberapa yang mempunyai dosa jariyah, lalu bagaimana dengan dosa mereka? Sepanjang masih ada manusia yang mengikuti apa yang mereka serukan, maka sepanjang itu jugalah orang tersebut ikut memperoleh limpahan dosa, walaupun dia telah meninggal. Termasuk mereka yang mengiklankan maksiat, memberikan motivasi orang lain untuk berbuat dosa, walaupun dia sendiri tak mengerjakannya, tetapi dia tetaplah mendapat dosa dari setiap orang yang mengikutinya.

Mudah-mudahan kita lebih waspada dalam melakukan perbuatan, serta semakin banyak melakukan amal soleh di banding dosa-dosa maksiat. Lantaran hidup bukan sekadar didunia saja, namun perjalanan masih panjang untuk menuju kehidupan yang kekal.


Subhanallah!! Kenapa Maksiat Lancar Rezeki Juga Lancar? Begini Penjelasannya

Ada orang yang maksiatnya lancar tapi rezekinya juga lancar, bisnisnya sukses, pelitnya luar biasa. Bagaimana bisa?

Jawabannya ada pada hadits berikut ini:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إذا رأيت الله يعطي العبد من الدنيا ما يحب وهو مقيم على معصيته ؛ فاعلم أنما ذلك منه استدراج ، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ} [الأنعام: 44].

Dari ‘Uqbah bin Amir, dari Rasulullah SAW: “Apabila engkau melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya istidraj darinya”, kemudian Rasulullah SAW membaca firman: “ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ: {سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ} [القلم: 44] ؛ قَالَ: كُلَّمَا أَحْدَثُوا خَطِيئَةً جددنا لهم نعمة وأنسيناهم الاسْتِغْفَارَ.

Ibnu Abbas menjelaskan firman Allah ‘Azza wajallah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Setiap kali mereka melakukan satu kesalahan kami beri mereka nikmat yang baru dan kami lupakan mereka untuk beristighfar.

عن سفيانَ في قولِهِ {سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُون} [الأعراف: 182] قالَ: نُسبغُ عَليهم النِّعمةَ ونَمنَعُهم الشكرَ

Sufyan ats Tsauriy menjelaskan firman Allah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Kami karuniakan nikmat kepada mereka dan kami halangi mereka untuk bersyukur.

Kelancaran rezeki bukanlah standar sayangnya Allah kepada seseorang. Boleh jadi kelapangan hidup itu bentuk azab yang tidak disadari. Untuk apa banyak harta tapi batin merana, ancaman azab akhirat tidak dipedulikan. Kalaulah standar sayangnya Allah itu dengan kemewahan hidup dunia, Qarunlah orang yang paling disayangi Allah. Tapi akhirnya ia binasa ditelan bumi.

ilustrasi
Juga sebaliknya, jangan mengira orang yang banyak ujian dan cobaan dalam hidup tanda ia dimurkai oleh Allah. Boleh jadi itu adalah musibah untuk menghapuskan dosa dan meninggikan derajatnya di surga nanti.

Penuntut ilmu juga begitu. Jangan mengira dapat nilai bagus dan selalu sukses adalah ukuran kasih sayang Allah kepadanya. Tapi lihatlah, bagaimana shalatnya, puasanya, bagaimana ketaatannya untuk tunduk pada aturan Allah, dan bagaimana usahanya untuk mengamalkan ilmunya.

Maka berhati-hatilah, kita sedang di posisi mana?

Standar sayang atau marahnya Allah itu adalah sejauh mana kita mampu taat kepada-Nya atau sedalam apa tenggelam dalam kemaksiatan.

Semoga bermanfaat ya..

Ternyata Bidadari Syurga Mengutuk Para Istri!

Kita pasti sudah tidak asing lagi mendengar kisah dalam Al-qur’an bahwa kelak orang mukmin yang masuk surga akan dijanjikan banyak kenikmatan, seperti istana megah yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, hidangan lezat dan menggiurkan, hidup kekal ditemani bidadari-bidadari surga dan lain sebagainya.

ilustrasi
Terkait dengan bidadari surga, Allah Swt telah lama mempersiapkan para bidadari cantik di surga yang kelak akan menemani dan menjadi istri seorang lelaki muslim. Dalam sebuah ayat Allah, juga dijelaskan bahwa kecantikan bidadari surga ini tak tertandingi oleh jagat alam semesta beserta seluruh isinya.

Dalam firman-Nya yang lain Allah menjelaskan : “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (wanita surga) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (al-Waqi’ah: 35—37)

Perlu kita diketahui bahwa tugas bidadari surga ini adalah menunggu suaminya yang tak lain adalah lelaki shaleh yang taat, senantiasa melakukan kebajikan selama di dunia, sebelum datangnya kiamat. Kabarnya mereka juga selalu mendoakan atas suatu kebaikan bagi calon. Selain itu, para bidadari juga akan mendoakan para istri yang menjadi pasangan calon suaminya di dunia. Namun doa yang dipanjatkan tersebut hanya berlaku bagi seorang istri yang durhaka dan selalu menyakiti hati suaminya yang taat pada Allah.

Sebagaimana sebuah hadits dari Mu’adz bin Jabal r.a, Rasulullah Saw bersabda: “Jika seorang istri menyakiti suaminya di dunia, maka calon istrinya di akhirat dari kalangan bidadari akan berkata: “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah mencelakakanmu sebab ia hanya sementara berkumpul denganmu. Sebentar lagi ia akan berpisah dan akan kembali kepada kami.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadits ini memberikan nasehat sekaligus peringatan bagi para wanita untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan suaminya, jangan sekali-kali menentang perintah baiknya bahkan sampai tega melukai hati suami yang shaleh.

Semoga ini semua bisa menjadi motivasi bagi para istri untuk selalu taat dan patuh terhadap suami, dan senantiasa memperbaiki diri agar tetap bisa bersama suami tercinta sampai syurga-Nya kelak.


Semoga bermanfaat.

Sebarkan!! Ternyata Hukum Poligami Bisa 'Haram' Lho

Hukum poligami berdasarkan situasinya nih gaes. Jangan sumringah dulu ya. Hehe. Artikel ini hanya sebagai bahan penjelasan dari sudut pandang berbagai problematika. Jadi sikapi dengan bijak segala informasi yang terkandung di ulasan berikut ini. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Aamiin.

Suami dengan 3 istri

Poligami memang menjadi momok yang cukup ‘mengerikan’ bagi perempuan yang sudah memiliki suami.  Namun, sebaliknya akan menjadi sesuatu yang begitu membahagiakan bagi laki-laki yang menjadi suami. Singkat kata, biasanya sih begitu. Nah, sebelum kita takut ata bahagia, alangkah baiknya kita ketahui terlebih dahulu hukum poligami dari sudut pandang permasalahan yang akan dihadapi.

1.    Poligami bisa menjadi wajib

Poligami bisa jadi hukumnya wajib mana kala jika tidak melakukan poligami akan menyebabkan si suami melakukan hal yang haram atau tidak bisa melakukan hal yang diwajibkan. Misalkan seorang laki-laki yang memiliki istri tidak mampu melayani secara maksimal kebutuhan biologis suaminya dan jika dia tidak melakukan poligami kemungkinan besar dia akan terjerumus dalam zina.

Dalam kondisi ini kita katakan kepadanya bahwa poligami wajib baginya. Dengan ungkapan lain poligami bagi seorang laki-laki itu wajib mana kala dia khawatir terjerumus dalam zina padahal dia mampu menafkahi dan menyediakan tempat tinggal untuk
lebih dari satu istri.

2.    Hukum Poligami bisa di anjurkan

Poligami hukumnya dianjurkan mana kala poligami menjadi sebab terwujudnya hal-hal yang dianjurkan semisal memperbanyak keturunan. Karena Rasulullah pada hari Kiamat nanti akan bangga dengan banyaknya jumlah umat beliau. Poligami dianjurkan jika poligami menyebabkan berkurangnya jumlah muslimah yang berstatus perawan tua yang tidak mendapatkan pasangan atau jika dilakukan dalam rangka menolong para janda.


3.    Dan bisa menjadi makruh

Poligami hukumnya makruh mana kala menjadi penyebab terjadinya hal-hal yang makruh. Misalkan manakala poligami menyebabkan diceraikannya istri pertama tanpa ada kesalahan yang dilakukan oleh pihak istri atau manakala poligami menyebabkan suami sibuk dengan urusan yang terkait dengan rumah tangga sehingga dia tidak meraih hal-hal yang bernilai plus semisal menuntut ilmu yang dianjurkan atau berbagai amal sosial.

Demikian pula poligami itu hukumnya makruh untuk laki-laki bertemperamen tinggi alias emosional karena poligami memerlukan laki-laki yang lapang dada dan tidak mudah emosi dengan sikap- sikap istri yang ada.

4.    Dan hukum poligami bisa menjadi haram

Poligami bisa jadi haram jika ada unsur haram di dalamnya. Semisal memiliki lebih dari empat istri dalam waktu yang bersamaan atau menikah sekaligus dua wanita kakak beradik dalam satu waktu. Allah berfirman yang artinya, “Dan diharamkan menikahi dua wanita kakak beradik sekaligus dalam satu waktu.” [QS an Nisa: 23]

Poligami juga hukumnya haram manakala seorang laki-laki dalam waktu yang bersamaan menikahi seorang wanita dan bibinya. Nabi melarang hal ini dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan sebuah hadits dari Jabir yang diriwayatkan oleh Bukhari.

Poligami hukumnya juga haram jika suami memiliki praduga bahwa dia tidak akan mampu bersikap adil di antara istrinya dalam perkara yang wajib baginya untuk berlaku adil.

Nah demikian ulasan tentang hukum haramnya poligami dan hukum lainnya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari ulasan di atas.

Wallahu a’alam bis showab.

Kejarlah Urusan Dunia dengan Berjalan, Bukan Berlari

Panduan Alqur'an
Dalam hal melakukan kebaikan atau ibadah, seharusnya kita tahu bahwa seorang Muslim ialah pedomannya pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Sehingga tidak salah jalan dalam mengarunginya. Karena apabila sudah salah langkah, maka kita sendiri yang akan merasakannya lelahnya beribadah. Bukan mendapatkan pahala, malah menggerutu yang kita terbiasa.

Nah, sebagai bentuk jawaban permasalaha-permasalahan tersebut, berikut dijabarkan pedoman khusus di dalam Al-Qur’an yang digunakan dalam membimbing kita:

1.     Urusan berdzikir (Sholat), perintahnya adalah “BERLARILAH!”
“Wahai orang yang beriman, apabila kalian diseru untuk menunaikan sholat Jum’at, maka BERLARILAH kalian MENGINGAT Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jum’ah : 9)

2.     Urusan Melakukan Kebaikan, perintahnya adalah “BERLOMBALAH!”
“Maka BERLOMBA-LOMBALAH dalam berbuat KEBAIKAN.” (QS. Al-Baqarah : 148)

3.     Urusan Meraih Ampunan, perintahnya adalah “BERSEGERALAH!”
“Dan BERSEGERALAH kamu menuju AMPUNAN dari Tuhanmu dan menuju SURGA…” (QS. Ali Imron : 133)

4.     Urusan Menuju Allah, perintahnya adalah “BERLARILAH DENGAN CEPAT!”
“Maka BERLARILAH kembali ta’at kepada ALLAH.” (QS. Adz-Dzaariyat : 50)

5.      Namun, Urusan Menjemput Rizki (Duniawi), perintahnya HANYALAH “BERJALANLAH!”
“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagimu, maka BERJALANLAH di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari RIZKI-Nya.” (QS. Al-Mulk : 15)

Jangan-jangan, selama ini kita merasa lelah atau capek, karena MALAH berlari mengejar dunia yang seharusnya CUKUP DENGAN BERJALAN. Maka dari itulah, jika sudah paham dengan uraian dan dalil di atas, implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari agar ibadah kita tidak sia-sia.

Semoga bermanfaat.


Umat Islam, Boleh Ucapkan Selamat Natal dengan Catatan...

muslim mengucapkan natal?
Berikut ada sebuah tulisan menarik yang mengupas tentang dipersilahkannya mengucapkan Natal kepada umat Nasrani. Silakan dibaca dengan baik agar tidak salah persepsi.

"SILAKAN YANG MAU UCAPKAN SELAMAT NATAL"

Bertahun-tahun biasanya dijawab secara offline tentang 25 Desember dan 1 Januari. Karena menghargai beberapa relasiku yang berprofesi sebagai misionaris. Mereka tahu dakwahku tapi kami saling menghargai.

Mohon maaf setulusnya, bila tulisan ini akan tidak disukai sebagian dari sahabat-sahabat muslim, tapi sudah saatnya harus dijelaskan terbuka secara ilmu ke-TAUHID-an.

Berawal dari membaca berita seorang muslim modern dengan menantang Ustadz Yusuf Mansur (Official) untuk menunjukan dalil pelarangan mengucapkan SELAMAT NATAL.
Berharap tulisan ini bukan hanya menjawab tantangannya, tetapi untuk diketahui saudaraku muslimin dan muslimat yang tidak ingin syahadatnya gugur.

Kupasan berdasarkan ilmu TAUHID.
Bila kita mengucapkan kalimat SELAMAT ULANG TAHUN kepada seseorang, berarti kita mengakui bahwa dia lahir di tanggal itu.

Bila kita mengucapkan kalimat SELAMAT ATAS PELANTIKAN JABATAN, berarti kita mengakui dirinya sebagai pejabat baru di pekerjaannya.

Bila kita mengucapkan kalimat SELAMAT ATAS KEMENANGAN PERTANDINGAN, berarti kita  mengakui lawan sebagai pemenang.

Ternyata kata SELAMAT bermakna PENGAKUAN.

Kalau banyak pertanyaan, bukankah mengucapkan SELAMAT NATAL hanya merupakan sebuah ucapan saja?

Wahai saudaraku, seorang muslim dinilai dari ucapannya.

Bukankah SYAHADAT juga hanya UCAPAN? Tapi mengapa setelah berucap SYAHADAT seseorang menjadi muslim?

Bukankah BISMILLAH juga hanya UCAPAN? Tapi mengapa hewan yang disembelih tanpa mengucap BISMILLAAH, dagingnya haram dimakan?

Bukankah AQAD NIKAH juga hanya UCAPAN? Tapi mengapa setelah diucapkan, suami halal menggauli istri.

Bukankah kata CERAI juga hanya UCAPAN? Tapi mengapa bila suami mengucapkan kata ini terhadap istrinya baik secara bercanda maupun tidak, maka akan jatuh hukum CERAI bagi istrinya.

Saat kita mengucapkan SELAMAT NATAL dan TAHUN BARU, atau hari raya agama lain, disitulah awal kita MENGAKUI keberadan Tuhan lain yang berarti kita mengakui adanya beberapa Tuhan.

Berarti sudah tidak sesuai dengan SYAHADAT yang diucapkan dan Surat Al Ikhlas ayat 1 serta beberapa ayat lainnya. Padahal meng-ingkari 1 AYAT QUR'AN saja sudah dikategorikan sebagai orang kafir yang sebenar-benarnya.

"Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya..."
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 151 ]

Inilah ayat-ayat yang menegaskan TERHAPUSNYA SYAHADAT yang pernah diucapkan dikarenakan ucapan selamat hari raya umat lain.
Sesungguhnya telah KAFIR lah orang-orang yang berkata/mengakui, "Sesungguhnya ALLAH ialah Al Masih putra Maryam, padahal Al Masih sendiri berkata " Hai Bani Israil, sembahlah ALLAH Tuhan-ku dan Tuhan-mu..."
[ Qur'an Surat Al Maidah (5) ayat 72 ]

"...Janganlah kamu mengatakan TUHAN itu tiga, berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya ALLAH Tuhan yang Maha Esa. Maha Suci ALLAH dari mempunyai anak..."
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 171 ]

"Dan mereka berkata, "Tuhan yang maha pemurah mempunyai anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat MUNKAR"
[ Qur'an Surat Maryam (19) ayat 88-89 ]

Teruntuk Saudaraku umat Nasrani dan para pendeta.
Perbedaan kita hanya pada Nabi Isa, padahal bagi kami Nabi Isa adalah salah satu Rasul yang utama. Maafkan jika menyinggung hati, tapi sungguh telah terbukti dalam Sejarah, bahwa tanggal 25 Desember itu hari kelahiran Janus dan Mitra, Sang Dewa Matahari. Bunda Maryam melahirkan Nabi Isa disaat pohon kurma berbuah, yang berarti disaat musim panas tetapi 25 Desember adalah musim dingin.

Wahai para pendeta dan missionaris.
Kamipun meng-imani Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa. Bahkan Nabi kami, Muhammad sallahu alaihi wassalam memiliki paman dari istri yang seorang pendeta nasrani bernama Waraqah. Jadi Islam sangat paham bagaimana toleransi yang benar.

Wahai para penganut nasrani.
Silakan saja rayakan natal sesuai keyakinan.
Karena bagi kami "UNTUKMULAH AGAMAMU dan UNTUKKULAH AGAMAKU"

Tapi tegas kusampaikan, jangan paksa pegawai muslim berpakaian santa.
Sebagaimana kami tidak pernah pula memaksa para misionaris menggunakan peci dan sorban disaat Iedul Fitri.
Jangan paksa undang pejabat muslim hadiri natal di gereja.
Sebagaimana kami tidak pernah memaksa para pendeta hadir pada Sholat Iedul Fitri.
Saudaraku umat muslim, silakan saja ucapkan SELAMAT NATAL, silakan saja gunakan topi Santa. Tapi jangan menyesal, bila sholat kita batal, mati pun bukan sebagai muslim. Karena SYAHADAT KITA SUDAH GUGUR.

Saudaraku, kajilah Qur'an, karena semua pertanyaan hidup sudah ada jawabannya didalam.
Kalau penjelasan panjang ini masih meragukan hati, periksa saja SHOLAT SHUBUH kita, apakah sudah berjama'ah di masjid setiap hari..?

--------

Jika bermanfaat, silakan share tulisan di atas.

Kang Dwin
Yayasan HUMAIRA
Pendidikan-Sosial-Kemanusiaan
Di Share Dari instaGram @IndonesiaBertauhid
Sandi Nopiandi