Gagal
menyelesaikan tugas tentu bukanlah hal yang menyenangkan. Melewatkan tenggat
waktu yang sudah ditetapkan atasan atau dosenmu meninggalkan perasaan berdosa
yang tidak nyaman. Akhirnya seringkali kamu merasa kesal lantaran tidak bisa
memenuhi tanggung jawabmu dengan baik.
Padahal kamu
merasa sudah memaksimalkan kinerjamu setiap harinya. Lantas kenapa kira-kira
kamu tetap gagal menyelesaikan tugas? Mungkin, tanpa disadari kamu melakukan
hal-hal di bawah ini.
1.Kamu mulai
mengerjakan tugas seperti pengelana yang hilang arah, tanpa punya tujuan dan
ekspektasi yang jelas.
Agar bisa sukses
menyelesaikan tugas, kamu butuh ekspektasi yang jelas. Bukan sekedar “pokoknya
selesai secepatnya”, jelaskan dengan rinci bagaimana kamu harus menuntaskan
tugas-tugasmu itu. Jangan biarkan pikiran yang berantakan justru memperburuk
keadaanmu.
Dari beberapa
tugas yang diberikan padamu, buat perbandingan dalam 4 poin penting: kualitas,
kuantitas, urgensi, dan kecepatan. Kamu harus menentukan prioritas tugasmu.
Urutkan mana yang paling menyita tenaga dan pikiranmu.
2. Jadwal dan
prioritasmu sudah tersusun rapi. Tapi kamu terlalu malas untuk mentaati.
Jadwal kerja akan
membantumu mengingat tugas-tugas satu persatu, mulai dari yang paling sulit
hingga yang paling mudah dan cepat diselesaikan. Tanpa jadwal kerja dan
komitmen kuat untuk menerapkannya, mustahil kamu bisa bekerja dengan baik.
Namun menuntaskan
semua tugasmu tak selalu mudah. Ada kalanya kamu terganjal rasa malas hingga
akhirnya gagal mengikuti jadwal kerja yang sudah disusun dengan rapi.
Satu-satunya yang
bisa dilakukan adalah melawan rasa malasmu sendiri. Jam kerja sebaiknya bisa
dimanfaatkan dengan baik. Daripada terpaksa lembur dan menyelesaikan pekerjaan
di rumah, sebaiknya tuntaskan kewajibanmu segera.
3.Imanmu terlalu
lemah hingga mudah menyerah pada distraksi yang bertebaran di sekitar.
Penting untuk
menganalisa kinerjamu sendiri. Ketika gagal menyelesaikan laporan praktikum
atau tugas-tugas di kantor, tentu ada alasan-alasan yang melatarbelakanginya.
Pikirkan hal-hal yang bisa mendistraksi pekerjaan dan membuatmu malas.
Misalnya, kamu
terbiasa meletakkan ponsel di atas meja kerjamu dan sesekali akan memeriksanya
ketika ada pesan masuk. Selain itu, kamu mungkin tidak bisa lepas dari media
sosial dan terbiasa membuka akun pribadimu setiap saat.
Singkirkan
hal-hal yang mendistraksi pekerjaanmu. Pikirkan bahwa kamu akan punya waktu
luang untuk ponsel dan media sosial setelah semua pekerjaanmu selesai.
4. Kegagalan
memenuhi tenggat waktu disebabkan luputnya kepekaanmu untuk memanfaatkan momen
emas di awal hari itu.
Yang paling sulit
dalam menyelesaikan pekerjaan adalah saat memulainya. Kadang, kamu terlebih
dulu membayangkan bahwa tugas-tugasmu terlalu sulit sehingga kamu tidak akan
mampu untuk menyelesaikannya. Rasa takut membuatmu enggan segera membuka folder
pekerjaan yang sudah menunggu.
Sebaiknya,
datanglah lebih awal ke kantor. Luangkan waktu untuk tenang dan meyakinkan diri
bahwa kamu bisa menyelesaikan semua tugasmu. Jangan membuang waktu di awal hari
dengan memikirkan tugas yang akan kamu kerjakan. Ingatlah bahwa kamu sedang
berpacu dengan waktu menyelesaikan semua tugas tepat saat jam kerjamu berakhir.
5. Prioritasmu
disusun berdasarkan keinginan, bukan diurutkan berdasar kemampuan.
Sukses atau
tidaknya kamu menyelesaikan pekerjaan juga ditentukan oleh kemampuanmu
menentukan prioritas. Sekalipun bisa menyusun daftar tugas dengan baik, kamu
masih bisa gagal ketika tidak memprioritaskan pekerjaan di atas hal-hal lain.
Atasan bisa
sewaktu-waktu memberimu tugas tambahan. Rekan kerja mungkin juga meminta bantuanmu.
Dosen juga bisa seenak jidat memberikan tugas paper yang harus selsai dalam
semalam. Tapi, kamu bisa meyakinkan dirimu untuk tetap memprioritaskan tugasmu
sebelumnya sekalipun menerima tugas lainnya. Catatannya, kamu tetap harus bisa
mengukur kemampuanmu sendiri.
6. Alasan “Nanti
saja”, “Main Twitter dan Facebook dulu”, “Tugas ini
bisa menunggu, kok” — jadi musuh terbesarmu!
Menunda pekerjaan
berarti kamu merelakan hari kerjamu berantakan. Menunda pekerjaan sama halnya
mengacaukan jadwal kerja yang sudah kamu susun sebelumnya.
Biasanya, menunda
pekerjaan erat kaitannya dengan distraksi yang sudah dijelaskan di poin
sebelumnya. Kamu bisa menunda pekerjaan karena rasa malas dalam dirimu sendiri.
Tapi, ada kalanya kamu terpaksa menunda pekerjaan lantaran kondisi kantor yang
tidak kondusif atau rekan kerja yang mengganggu. Menunda pekerjaan dapat
dihindari dengan cara menjaga fokusmu. Jadikan deadline dan
keinginan menyelesaikan tugas sebagai motivasi dalam dirimu sendiri.
Deadline punya peranan
penting dalam pencapaianmu. Jangan anggap deadline sebagai tekanan,
melainkan sebuah motivasi. Ketika bisa menyelesaikan pekerjaan sebelum deadline, berarti
kamu sudah mencapai sukses.
Jangan
sekali-kali melewatkan deadline pekerjaanmu karena hal ini
sama saja membiarkan diri menjadi malas. Jika hari ini kamu melewatkan deadline,
bisa-bisa besok dan lusa kamu akan melakukan hal yang sama.
8.Kegagalanmu
juga bisa datang dari rasa takut yang berlebihan. Sebelum mulai mengerjakan
tugas kamu sudah tertekan duluan.
Ada kalanya kamu
bekerja dengan tidak efektif. Berjam-jam duduk di depan layar komputer
menghadapi tugas-tugasmu, tapi tidak bisa menyelesaikan satu tugas pun.
Ini biasanya
disebabkan kurangnya kemampuan mengontrol diri. Kamu tidak fokus, tidak percaya
diri, bahkan merasa tertekan dengan tugas-tugasmu sendiri. Selain tidak bisa
maksimal, bekerja dengan cara ini hanya akan membuatmu lelah.
Daripada
memforsir diri, lebih baik kamu beristirahat sejenak. Gunakan 15-20 menit untuk
bermeditasi, tidur siang, atau menenangkan pikiran. Jangan merasa bersalah meninggalkan
pekerjaan selama 15-20 menit ini. Ketika kamu sudah segar kembali, kamu akan bisa
bekerja dengan jauh lebih baik. Pikirkanlah tujuan ini saja.